Isreal mungkin serang Gaza untuk rusak rencana perdamaian
A
A
A
Sindonews.com - Negosiator Palestina, Saeb Erikat, mengatakan pada Senin (10/2/2014), bahwa Israel mungkin akan melancarkan serangan ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas untuk menggagalkan rencana perdamaian yang telah digagas oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry.
“Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mungkin akan menyerang Gaza jika Kerry mengusulkan rencana perdamaian praktis yang didasarkan pada hukum internasional,” ungkap Erikat, seperti dilansir Xinhua.
"Ini adalah reaksi yang mungkin ditunjukan untuk menghindari tercapainya kesepakatan damai," kata Erikat. Rencana perdamaian yang diusulkan Kerry, diperkirakan akan segera diajukan.
Erikat mengatakan, sejauh ini pihak Palestina belum menerima usulan apa-apa dari AS. Negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel yang disponsori AS digagas sejak Juli tahun lalu dan ditetapkan untuk berakhir pada April 2014.
Namun, negosiator Israel dan Palestina menyatakan di berbagai kesempatan, bahwa tidak ada kemajuan nyata yang telah dicapai dalam proses perdamaian ini. Kekerasan lintas perbatasan antara Israel dan militan Gaza telah meningkat baru-baru ini. Fakta ini menimbulkan kekhawatiran dari kemungkinan kembali pecahnya pertikian terbuka antara kedua belah pihak.
“Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mungkin akan menyerang Gaza jika Kerry mengusulkan rencana perdamaian praktis yang didasarkan pada hukum internasional,” ungkap Erikat, seperti dilansir Xinhua.
"Ini adalah reaksi yang mungkin ditunjukan untuk menghindari tercapainya kesepakatan damai," kata Erikat. Rencana perdamaian yang diusulkan Kerry, diperkirakan akan segera diajukan.
Erikat mengatakan, sejauh ini pihak Palestina belum menerima usulan apa-apa dari AS. Negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel yang disponsori AS digagas sejak Juli tahun lalu dan ditetapkan untuk berakhir pada April 2014.
Namun, negosiator Israel dan Palestina menyatakan di berbagai kesempatan, bahwa tidak ada kemajuan nyata yang telah dicapai dalam proses perdamaian ini. Kekerasan lintas perbatasan antara Israel dan militan Gaza telah meningkat baru-baru ini. Fakta ini menimbulkan kekhawatiran dari kemungkinan kembali pecahnya pertikian terbuka antara kedua belah pihak.
(esn)