China prediksi penyebaran virus H7N9 akan meluas
A
A
A
Sindonews.com – Para ahli kesehatan di China memprediksi penyebaran infeksi virus H7N9 akan meningkat. Prediksi ini muncul setelah otoritas kesehatan Provinsi Anhui di China Timur melaporkan adanya kematian baru akibat virus tersebut.
Yao Hongwen, juru bicara Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional, mengatakan, bahwa akan terus terjadi laporan sporadis terkait infeksi H7N9.
"Sejauh ini tidak ada mutasi virus yang terdeteksi, yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Penularan dari hewan tetap menjadi satu-satunya cara di mana manusia bisa terinfeksi virus ini," kata Hongwen, seperti yang dilansir Xinhua, Senin (10/02/2014).
Menurut Hongwen, saat ini pengembangan vaksin untuk memerangi virus tersebut berjalan dengan lancar. Pihak berwenang saat ini sedang menunggu persetejuan terkait penggunaan vaksin tersebut.
China telah melaporkan lebih dari 120 kasus H7N9 pada manusia tahun ini.
Sedikitnya, 27 kematian telah dilaporkan akibat virus H7N9, dengan provinsi Zhejiang dan Guangdong terkena dampak paling parah. Menurut Shu Yuelong, Direktur Chinese National Influenza Centre, jumlah kasus H7N9 telah meningkat pada awal 2014 karena orang semakin banyak makan unggas pada tahun baru China.
Yao Hongwen, juru bicara Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional, mengatakan, bahwa akan terus terjadi laporan sporadis terkait infeksi H7N9.
"Sejauh ini tidak ada mutasi virus yang terdeteksi, yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Penularan dari hewan tetap menjadi satu-satunya cara di mana manusia bisa terinfeksi virus ini," kata Hongwen, seperti yang dilansir Xinhua, Senin (10/02/2014).
Menurut Hongwen, saat ini pengembangan vaksin untuk memerangi virus tersebut berjalan dengan lancar. Pihak berwenang saat ini sedang menunggu persetejuan terkait penggunaan vaksin tersebut.
China telah melaporkan lebih dari 120 kasus H7N9 pada manusia tahun ini.
Sedikitnya, 27 kematian telah dilaporkan akibat virus H7N9, dengan provinsi Zhejiang dan Guangdong terkena dampak paling parah. Menurut Shu Yuelong, Direktur Chinese National Influenza Centre, jumlah kasus H7N9 telah meningkat pada awal 2014 karena orang semakin banyak makan unggas pada tahun baru China.
(esn)