Tak bisa ditolong karena bukan muhrim, wanita Saudi tewas
A
A
A
Sindonews.com – Amena Bawazir, mahasiswi Arab Saudi meninggal, setelah petugas medis laki-laki tidak bisa masuk ke ruangan kampus, karena bukan muhrim (keluarga). Mahasiswi itu meninggal akibat serangan jantung dan telat diberi pertolongan.
Keluarga korban mengatakan, pihak berwenang di kampus mencegah petugas medis yang seorang pria, sebab bukan muhrim-nya. Laman al-Arabiya, kemarin, mengutip keterangan dariFahda Bawazir, adik korban, melaporkan, bahwa ambulans tiba di gerbang kampus lama setelah kakaknya sakit, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
”Tapi petugas medis tidak diizinkan masuk kampus hingga pukul 13.00 (waktu setempat),” kata Fahda.Menurutnya, otoritas kampus mencegah para petugas media laki-laki masuk, sehingga hanya bisa menunggu di luar.
“(Kampus) tidak memungkinkan petugas medis (laki-laki) masuk ke gedung perempuan, dan bercampur,” ujar Fahda.
Korban itu merupakan mahasiswi di Universitas King Saud, di Riyadh. Korban menempuh studi untuk meraih gelar master. Sementara itu, pihak kampus membantah tuduhan, bahwa aturan kampus yang menyebabkan korban meninggal.
Juru bicara kampus, Ahmed al-Tamimi, mengatakan, korban memang memiliki riwayat penyakit jantung. Menurutnya, petugas medis tiba di lokasi pukul 12.45 waktu setempat, atau 10 menit setelah korban sakit. Kemudian, korban dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal pukul 13.39 waktu setempat.
”Sebagai klarifikasi, pihak menegaskan bertanggung jawab terhadap semua mahasiswa dan mahasiswi dalam upaya untuk menjaga dan menyelamatkan mereka,” kata Tamimi
Keluarga korban mengatakan, pihak berwenang di kampus mencegah petugas medis yang seorang pria, sebab bukan muhrim-nya. Laman al-Arabiya, kemarin, mengutip keterangan dariFahda Bawazir, adik korban, melaporkan, bahwa ambulans tiba di gerbang kampus lama setelah kakaknya sakit, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
”Tapi petugas medis tidak diizinkan masuk kampus hingga pukul 13.00 (waktu setempat),” kata Fahda.Menurutnya, otoritas kampus mencegah para petugas media laki-laki masuk, sehingga hanya bisa menunggu di luar.
“(Kampus) tidak memungkinkan petugas medis (laki-laki) masuk ke gedung perempuan, dan bercampur,” ujar Fahda.
Korban itu merupakan mahasiswi di Universitas King Saud, di Riyadh. Korban menempuh studi untuk meraih gelar master. Sementara itu, pihak kampus membantah tuduhan, bahwa aturan kampus yang menyebabkan korban meninggal.
Juru bicara kampus, Ahmed al-Tamimi, mengatakan, korban memang memiliki riwayat penyakit jantung. Menurutnya, petugas medis tiba di lokasi pukul 12.45 waktu setempat, atau 10 menit setelah korban sakit. Kemudian, korban dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal pukul 13.39 waktu setempat.
”Sebagai klarifikasi, pihak menegaskan bertanggung jawab terhadap semua mahasiswa dan mahasiswi dalam upaya untuk menjaga dan menyelamatkan mereka,” kata Tamimi
(mas)