Sebut al-Qaeda ciptaan Saudi, jurnalis dipenjara 12 tahun
A
A
A
Sindonews.com – Wajdi Al-Ghazzawi, jurnalis Arab Saudi divonis 12 tahun penjara oleh pengadilan pidana Kerjaaan Arab Saudi. Musababnya, dia dituduh menjalin hubungan dengan pihak yang dianggap musuh Saudi dan menyebut negaranya yang menciptkan kelompok teroris al-Qaeda.
Wajdi berprinsip pada etika jurnalisme yang berhak merahasiakan narasumber yang dia wawancarai, meski di bawah ancaman pemerintah. Namun, oleh pengadilan dia dituduh ”tidak mematuhi pengusa”.
Jurnalis itu, pada tahun 2009 dituduh menjalin hubungan dengan mantan pemimpin Libya, Muamar Khadafi, yang kala itu dianggap musuh Saudi karena hubungan Tripoli dan Riyadh tengah memburuk. ”Dia dituduh menerima sejumlah uang yang mencurigakan,” tulis kantor berita SPA, mengacu pada narasumber yang namanya dirahasiakan jurnalis tersebut.
Oleh pengadilan di Riydah, Majdi divonis bersalah. ”Karena tidak mematuhi penguasa, membuat hasutan di program televisi, mendiskreditkan kerajaan dan mengklaim bahwa terorisme dan al-Qaeda diciptakan oleh Arab Saudi,” tulis SPA, seperti dilansir RT, Rabu (5/2/2014).
Pengadilan tersebut juga mencegah Wajdi untuk bepergian selama 20 tahun, dan dia dilarang tampil di media manapun. Khadafi disebut-sebut sebagai orang yang menjalin hubungan dengan jurnalis tersebut, ketika hubungan Saudi dan Libya memanas.
Khadafi yang dibunuh dalam pemberontakan di Libya tahun 2011, pernah menjadi bahan pemberitaan media AS tahun 2004, di mana dia diduga merencanakan pembunuhan terhadap Raja Saudi, Abdullah, yang kala itu masih berstatus putra mahkota.
Wajdi berprinsip pada etika jurnalisme yang berhak merahasiakan narasumber yang dia wawancarai, meski di bawah ancaman pemerintah. Namun, oleh pengadilan dia dituduh ”tidak mematuhi pengusa”.
Jurnalis itu, pada tahun 2009 dituduh menjalin hubungan dengan mantan pemimpin Libya, Muamar Khadafi, yang kala itu dianggap musuh Saudi karena hubungan Tripoli dan Riyadh tengah memburuk. ”Dia dituduh menerima sejumlah uang yang mencurigakan,” tulis kantor berita SPA, mengacu pada narasumber yang namanya dirahasiakan jurnalis tersebut.
Oleh pengadilan di Riydah, Majdi divonis bersalah. ”Karena tidak mematuhi penguasa, membuat hasutan di program televisi, mendiskreditkan kerajaan dan mengklaim bahwa terorisme dan al-Qaeda diciptakan oleh Arab Saudi,” tulis SPA, seperti dilansir RT, Rabu (5/2/2014).
Pengadilan tersebut juga mencegah Wajdi untuk bepergian selama 20 tahun, dan dia dilarang tampil di media manapun. Khadafi disebut-sebut sebagai orang yang menjalin hubungan dengan jurnalis tersebut, ketika hubungan Saudi dan Libya memanas.
Khadafi yang dibunuh dalam pemberontakan di Libya tahun 2011, pernah menjadi bahan pemberitaan media AS tahun 2004, di mana dia diduga merencanakan pembunuhan terhadap Raja Saudi, Abdullah, yang kala itu masih berstatus putra mahkota.
(mas)