Ubah sikap, Iran akui pembantaian Yahudi oleh Nazi
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Iran telah mengubah sikapnya, dengan mengakui adanya pembantaian orang-orang Yahudi oleh rezim Nazi selama perang Dunia II. Perubahan sikap Iran terjadi, sejak negara itu memiliki presiden baru, Hassan Rouhani.
Perubahan sikap Iran itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, saat konferensi kemanan di Munich, Jerman. Zarif menyebut, pembantaian orang-orang Yahudi oleh rezim Nazi adalah;”tragis kejam dan tidak boleh terjadi lagi.”
”Kami memahami apa yang terjadi terhadap orang-orang Yahudi Kami tidak merasa terancam oleh siapa pun,” ujar Zarif, kemarin, seperti dilansir al-Arabiya. Sebelum ini, dia dalam wawancara dengan ABC, juga pernah mengutuk pembantaian etnis atau Holocaust sebagai tindakan keji.
Ditanya tentang artikel berjudul “mitos pembantaian orang Yahudi” dalam bentuk terjemahan pidato Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei tahun 2006, Zarif mengatakan; ”Holocaust bukanlah sebuah mitos. Tidak ada yang berbicara tentang mitos.”
Perubahan sikap Iran secara dramatis itu terjadi setelah Iran terlibat perundingan nuklir dengan negara-negara kekuatan dunia. Perundingan itu dilakukan Iran untuk membebaskan diri dari embargo ekonomi oleh negara-negara Barat yang telah menyengsarakan rakyat Iran.
Perubahan sikap Iran itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, saat konferensi kemanan di Munich, Jerman. Zarif menyebut, pembantaian orang-orang Yahudi oleh rezim Nazi adalah;”tragis kejam dan tidak boleh terjadi lagi.”
”Kami memahami apa yang terjadi terhadap orang-orang Yahudi Kami tidak merasa terancam oleh siapa pun,” ujar Zarif, kemarin, seperti dilansir al-Arabiya. Sebelum ini, dia dalam wawancara dengan ABC, juga pernah mengutuk pembantaian etnis atau Holocaust sebagai tindakan keji.
Ditanya tentang artikel berjudul “mitos pembantaian orang Yahudi” dalam bentuk terjemahan pidato Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei tahun 2006, Zarif mengatakan; ”Holocaust bukanlah sebuah mitos. Tidak ada yang berbicara tentang mitos.”
Perubahan sikap Iran secara dramatis itu terjadi setelah Iran terlibat perundingan nuklir dengan negara-negara kekuatan dunia. Perundingan itu dilakukan Iran untuk membebaskan diri dari embargo ekonomi oleh negara-negara Barat yang telah menyengsarakan rakyat Iran.
(mas)