Aparat Irak akhiri drama penyanderaan di Baghdad
A
A
A
Sindonews.com – Pasukan Irak berhasil mengakhiri sebuah aksi penyanderaan di sebuah gedung milik pemerintah di kota Baghdad, Kamis (30/1/2014), setelah sebelumnya menewaskan empat militan yang melakukan aksi itu.
Enam militan yang mengenakan rompi bunuh diri awalnya berusaha untuk menyerbu gedung. Mereka meledakkan sebuah minibus yang sarat dengan bahan peledak di gerbang utama. Setelah itu, salah satu penyerang meledakkan dirinya untuk membuka jalan bagi rekan-rekan militan lainnya. Sementara bomber kedua meledakkan dirinya di gerbang dalam.
“Empat bomber yang tersisa kemudian mengambil sandera di dalam gedung selama beberapa jam, sebelum mereka akhirnya dibunuh oleh pasukan keamanan,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak, Brigadir Jenderal Saad Maan, seperti dikutip dari AFP.
“Setidaknya dua orang tewas dalam serangan itu, yakni seorang polisi di gerbang utama dan karyawan yang bertanggung jawab untuk memantau kamera keamanan di bangunan utama. Sementara delapan lainnya terluka,” lanjut Maan.
Seorang Kolonel polisi dan seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri mengkonfirmasi serangan dan jumlah korban itu. "Pada saat serangan itu, karyawan di gedung melakukan hal yang tepat dan menutup semua pintu masuk ke dalam gedung. Saat ini, operasi penyelamatan telah selesai, semua berada di bawah kontrol,” tegas Maan.
Enam militan yang mengenakan rompi bunuh diri awalnya berusaha untuk menyerbu gedung. Mereka meledakkan sebuah minibus yang sarat dengan bahan peledak di gerbang utama. Setelah itu, salah satu penyerang meledakkan dirinya untuk membuka jalan bagi rekan-rekan militan lainnya. Sementara bomber kedua meledakkan dirinya di gerbang dalam.
“Empat bomber yang tersisa kemudian mengambil sandera di dalam gedung selama beberapa jam, sebelum mereka akhirnya dibunuh oleh pasukan keamanan,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak, Brigadir Jenderal Saad Maan, seperti dikutip dari AFP.
“Setidaknya dua orang tewas dalam serangan itu, yakni seorang polisi di gerbang utama dan karyawan yang bertanggung jawab untuk memantau kamera keamanan di bangunan utama. Sementara delapan lainnya terluka,” lanjut Maan.
Seorang Kolonel polisi dan seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri mengkonfirmasi serangan dan jumlah korban itu. "Pada saat serangan itu, karyawan di gedung melakukan hal yang tepat dan menutup semua pintu masuk ke dalam gedung. Saat ini, operasi penyelamatan telah selesai, semua berada di bawah kontrol,” tegas Maan.
(esn)