Israel pulangkan jasad wanita Palestina setelah 12 tahun
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Israel berencana menyerahkan jenazah wanita muda Palestina, setelah 12 tahun dibunuh pasukan Israel dan ditahan di kuburan bernomor.
Pemulangan jenazah wanita muda Palestina itu bagian dari penyerahan puluhan jenazah warga Palestina yang selama ini berada di Israel.
Komite yang bertugas mengambil jenazah wanita muda bernama Ayat Muhammad Lutfi al – Akhras, mengatakan, jenazah wanita itu akan akan diserahkan ke keluarganya di Tarqumia, sebelah barat daya Hebron.
Israel, baru-baru ini telah memulangkan enam jenazah dari 36 jenazah yang dijanjikan Pemerintah Israel untuk dipulangkan.
Menurut komite itu, jenazah al- Akhras adalah jenazah ke-100 yang diserahkan Pemerintah Israel. “Ada 281 warga Palestina yang tewas saat konfrontasi dengan pasukan Israel, dan masih ditahan di kuburan bernomor di Israel,” kata komite itu, seperti dikutip kantor bertita Ma’an, Kamis (30/1/2014).
Selain itu, 65 jenazah warga Palestina lainnya dianggap hilang. Al - Akhras dibunuh pada tanggal 29 Maret 2002, setelah ia meledakkan bahan peledak di Yerusalem barat dan menewaskan dua warga Israel. Dia dibunuh saat berusia 18 tahun.
Pemulangan jenazah wanita muda Palestina itu bagian dari penyerahan puluhan jenazah warga Palestina yang selama ini berada di Israel.
Komite yang bertugas mengambil jenazah wanita muda bernama Ayat Muhammad Lutfi al – Akhras, mengatakan, jenazah wanita itu akan akan diserahkan ke keluarganya di Tarqumia, sebelah barat daya Hebron.
Israel, baru-baru ini telah memulangkan enam jenazah dari 36 jenazah yang dijanjikan Pemerintah Israel untuk dipulangkan.
Menurut komite itu, jenazah al- Akhras adalah jenazah ke-100 yang diserahkan Pemerintah Israel. “Ada 281 warga Palestina yang tewas saat konfrontasi dengan pasukan Israel, dan masih ditahan di kuburan bernomor di Israel,” kata komite itu, seperti dikutip kantor bertita Ma’an, Kamis (30/1/2014).
Selain itu, 65 jenazah warga Palestina lainnya dianggap hilang. Al - Akhras dibunuh pada tanggal 29 Maret 2002, setelah ia meledakkan bahan peledak di Yerusalem barat dan menewaskan dua warga Israel. Dia dibunuh saat berusia 18 tahun.
(mas)