PBB gagal pecahkan kebuntuan Konferensi Jenewa II
A
A
A
Sindonews.com – PBB gagal memecahkan kebuntuan dalam pembicaraan damai Suriah, Konferensi Jenewa II di Swiss, Selasa (28/1/2014).
Setelah mengumumkan awal dari pembicaraan hari ke empat di sesi pagi, PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, bahwa tidak ada pertemuan yang telah direncanakan untuk Selasa sore.
Seorang anggota tim negosiasi oposisi Suiah, Rima Fleihan, mengatakan kepada AFP, bahwa mediator PBB Lakhdar Brahimi telah menunda pertemuan. “Sebab, rezim tidak bekerja sama atas masalah apapun, bukan pada isu-isu kemanusiaan dan bukan pada badan transisi," jelasnya.
Menurutnya, kubu oposisi telah mempresentasikan rencana transisi awal, namun rezim menolak untuk terlibat dalam pembicaraan itu. "Kami memiliki visi, sayangnya rezim menolak semua diskusi," kata Fleihan.
Ia menambahkan, bahwa sesi berikutnya direncanakan akan berlangsung pada Rabu (29/1/2014) pagi. Pada sesi Selasa pagi itu, delegasi rezim Suriah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk Amerika Serikat (AS).
Pernyataan yang diperoleh AFP, mengatakan, AS telah membuat keputusan untuk melanjutkan mempersenjatai kelompok-kelompok teroris di Suriah. Menurut rezim Suriah, keputusan ini hanya dapat dipahami sebagai upaya langsung untuk menghalangi setiap solusi politik di Suriah melalui dialog.
Setelah mengumumkan awal dari pembicaraan hari ke empat di sesi pagi, PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, bahwa tidak ada pertemuan yang telah direncanakan untuk Selasa sore.
Seorang anggota tim negosiasi oposisi Suiah, Rima Fleihan, mengatakan kepada AFP, bahwa mediator PBB Lakhdar Brahimi telah menunda pertemuan. “Sebab, rezim tidak bekerja sama atas masalah apapun, bukan pada isu-isu kemanusiaan dan bukan pada badan transisi," jelasnya.
Menurutnya, kubu oposisi telah mempresentasikan rencana transisi awal, namun rezim menolak untuk terlibat dalam pembicaraan itu. "Kami memiliki visi, sayangnya rezim menolak semua diskusi," kata Fleihan.
Ia menambahkan, bahwa sesi berikutnya direncanakan akan berlangsung pada Rabu (29/1/2014) pagi. Pada sesi Selasa pagi itu, delegasi rezim Suriah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk Amerika Serikat (AS).
Pernyataan yang diperoleh AFP, mengatakan, AS telah membuat keputusan untuk melanjutkan mempersenjatai kelompok-kelompok teroris di Suriah. Menurut rezim Suriah, keputusan ini hanya dapat dipahami sebagai upaya langsung untuk menghalangi setiap solusi politik di Suriah melalui dialog.
(esn)