Rezim Suriah izinkan wanita & anak-anak tinggalkan Homs
A
A
A
Sindonews.com – Mediator International dan utusan PBB, Lakhdar Brahimi, mengatakan pada Minggu (26/1/2014), bahwa delegasi pemerintah Suriah di Konferensi Jenewa II telah mengatakan kepadanya, bahwa pemerintah Suriah akan mengizinkan perempuan dan anak-anak untuk meninggalkan kota Homs yang saat ini berada dalam kepungan pasukan rezim Suriah.
"Kami telah diberitahu oleh pihak pemerintah, bahwa perempuan dan anak-anak yang berada di daerah terkepung di kota tua dipersilakan untuk segera meninggalkan daerag itu," kata Brahimi dalam sebuah konferensi pers setelah pembicaraan dengan kedua belah pihak.
Sebelumnya, delegasi oposisi Suriah telah mendesak pemerintah Bashar al-Assad untuk membebaskan puluhan ribu tahanan dan membuka blokir Kota Homs untuk memungkinkan suplai bantuan bagi 500 keluarga yang ada di kota itu.
Delegasi oposisi Suriah mengatakan, bahwa mereka telah menyerahkan daftar 47 ribu tahanan yang diminta untuk dibebaskan. “Dari jumlah itu, pembebasan 2.500 tahanan perempuan dan anak-anak menjadi prioritas,” kata anggota delegasi oposisi Suriah, Monzer Akbik.
Menurut Akbik, 500 keluarga di Homs sangat membutuhkan makanan dan obat-obatan. "Rezim mengatakan mereka harus kembali ke Damaskus untuk membuat keputusan akhir tentang hal ini dan mereka akan memberikan jawaban hari ini," kata Akbik.
"Kami telah diberitahu oleh pihak pemerintah, bahwa perempuan dan anak-anak yang berada di daerah terkepung di kota tua dipersilakan untuk segera meninggalkan daerag itu," kata Brahimi dalam sebuah konferensi pers setelah pembicaraan dengan kedua belah pihak.
Sebelumnya, delegasi oposisi Suriah telah mendesak pemerintah Bashar al-Assad untuk membebaskan puluhan ribu tahanan dan membuka blokir Kota Homs untuk memungkinkan suplai bantuan bagi 500 keluarga yang ada di kota itu.
Delegasi oposisi Suriah mengatakan, bahwa mereka telah menyerahkan daftar 47 ribu tahanan yang diminta untuk dibebaskan. “Dari jumlah itu, pembebasan 2.500 tahanan perempuan dan anak-anak menjadi prioritas,” kata anggota delegasi oposisi Suriah, Monzer Akbik.
Menurut Akbik, 500 keluarga di Homs sangat membutuhkan makanan dan obat-obatan. "Rezim mengatakan mereka harus kembali ke Damaskus untuk membuat keputusan akhir tentang hal ini dan mereka akan memberikan jawaban hari ini," kata Akbik.
(esn)