Dalang dugaan teror 11/9 minta umat Muslim sebarkan damai
A
A
A
Sindonews.com - Khalid Sheikh Mohammed, pria yang diduga sebagai dalang serangan teroris ke gedung WTC 11 Sepetember 2001, menulis manifesto yang sangat religius. Dalam manifestonya, dia minta umat Muslim di seluruh dunia menyebarkan perdamaian.
Khalid yang ditangkap di Pakistan dalam sebuah serangan pada tahun 2003, sudah satu dekade meringkuk di tahanan Amerika Serikat. Serangan 11/9 yang diduga didalanginya, merupakan teror terburuk dalam sejarah AS.
Mengutip laman news.com.au, Rabu (15/1/2014), Khalid menulis manifesto setebal 36 halaman dengan judul “The Road to Real Happiness” (Jalan Menuju Kebahagiaan yang Nyata). Dalam manifesto itu, dia mengutip sejumlah ayat Alquran, serta kutipan sejumlah tokoh seperti Richard Nixon, George W. Bush dan Paus Benediktus XVI.
Dalam tulisannya itu, dia mencemooh praktik pernikahan sesama jenis, aborsi dan kerusakan moral dari negara-negara Barat. Dia juga mengolok-olok AS atas peran militernya di Irak dan Afghanistan.
”Tapi pada akhirnya tentara Amerika kembali ke rumahnya dan melakukan bunuh diri. Tapi orang miskin (di Irak dan Afghanistan) masih makan dengan roti kering dan minum teh hitam. Istri mereka yang miskin tinggal di rumah sederhana, tapi dengan hati dan jiwa yang bahagia,” tulis Khalid.
Sedangkan ayat Alquran yang dikutip Khalid, berbunyi; ”(Tuhan) melarang kita untuk menggunakan kekuatan sebagai sarana mengubah orang lain,” tulis dia.”Kebenaran dan realitas tidak pernah datang dengan otot dan kekuatan, tetapi dengan menggunakan pikiran dan kebijaksanaan.”
Dalam menulis manifesto itu, dia mengaku tidak sedih dan tidak tertekan.”Karena saya telah bersama dengan yang satu, yaitu Tuhan yang Maha Benar,” imbuh dia. “Saya sangat senang di sel saya, karena jiwa saya bebas bahkan ketika tubuh saya ditahan sebagai tawanan.”
Pejabat Pentagon mengatakan, Khalid berpesan manifestonya disampaikan kepada pejabat pengadilan AS.
Khalid yang ditangkap di Pakistan dalam sebuah serangan pada tahun 2003, sudah satu dekade meringkuk di tahanan Amerika Serikat. Serangan 11/9 yang diduga didalanginya, merupakan teror terburuk dalam sejarah AS.
Mengutip laman news.com.au, Rabu (15/1/2014), Khalid menulis manifesto setebal 36 halaman dengan judul “The Road to Real Happiness” (Jalan Menuju Kebahagiaan yang Nyata). Dalam manifesto itu, dia mengutip sejumlah ayat Alquran, serta kutipan sejumlah tokoh seperti Richard Nixon, George W. Bush dan Paus Benediktus XVI.
Dalam tulisannya itu, dia mencemooh praktik pernikahan sesama jenis, aborsi dan kerusakan moral dari negara-negara Barat. Dia juga mengolok-olok AS atas peran militernya di Irak dan Afghanistan.
”Tapi pada akhirnya tentara Amerika kembali ke rumahnya dan melakukan bunuh diri. Tapi orang miskin (di Irak dan Afghanistan) masih makan dengan roti kering dan minum teh hitam. Istri mereka yang miskin tinggal di rumah sederhana, tapi dengan hati dan jiwa yang bahagia,” tulis Khalid.
Sedangkan ayat Alquran yang dikutip Khalid, berbunyi; ”(Tuhan) melarang kita untuk menggunakan kekuatan sebagai sarana mengubah orang lain,” tulis dia.”Kebenaran dan realitas tidak pernah datang dengan otot dan kekuatan, tetapi dengan menggunakan pikiran dan kebijaksanaan.”
Dalam menulis manifesto itu, dia mengaku tidak sedih dan tidak tertekan.”Karena saya telah bersama dengan yang satu, yaitu Tuhan yang Maha Benar,” imbuh dia. “Saya sangat senang di sel saya, karena jiwa saya bebas bahkan ketika tubuh saya ditahan sebagai tawanan.”
Pejabat Pentagon mengatakan, Khalid berpesan manifestonya disampaikan kepada pejabat pengadilan AS.
(mas)