Caplok wilayah Palestina, Israel bangun 1.800 rumah
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Israel pada Jumat (10/1/2014), secara resmi mengumumkan rencana pembangunan lebih dari 1.800 rumah baru untuk permukiman warga Israel. Ribuan rumah itu akan dibangun di Tepi Barat dan Jerusalem timur, wilayah Palestina yang dicaplok Israel.
Kementerian Perumahan Israel, mengumumkan, sebanyak 1.076 unit rumah akan dibangun di Jerusalem timur dan 801 unit rumah akan dibangun di Tepi Barat.
Informasi itu dibocorkan Lior Amihai, juru bicara Peace Now, kelompok penentang permukiman Israel. ”Kementerian Perumahan mengumumkan rencana itu pagi ini,” kata Amihai. ”Banyak unit rumah akan dibangun di berbagai wilayah, seperti Ariel dan Efrat di Tepi Barat, dan Ramat Shlomo, Ramot dan Pisgat Zeev di Yerusalem timur.”
Kementerian Perumahan Israel, belum memberikan konfirmasi, perihal bocoran informasi itu. Melansir laporan AFP, bocoran itu muncul, seminggu setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengunjungi Israel dalam upaya mendamaikan Israel dan Palestina.
Pemerintah Palestina berulang kali menentang rencana Israel itu. Mereka menyebut, rencana pembangunan permukiman oleh Israel di wilayah Palestina yang telah diduduki, akan menjadi hambatan perundingan damai yang dirintis kembali pada Juli 2013 lalu.
Kementerian Perumahan Israel, mengumumkan, sebanyak 1.076 unit rumah akan dibangun di Jerusalem timur dan 801 unit rumah akan dibangun di Tepi Barat.
Informasi itu dibocorkan Lior Amihai, juru bicara Peace Now, kelompok penentang permukiman Israel. ”Kementerian Perumahan mengumumkan rencana itu pagi ini,” kata Amihai. ”Banyak unit rumah akan dibangun di berbagai wilayah, seperti Ariel dan Efrat di Tepi Barat, dan Ramat Shlomo, Ramot dan Pisgat Zeev di Yerusalem timur.”
Kementerian Perumahan Israel, belum memberikan konfirmasi, perihal bocoran informasi itu. Melansir laporan AFP, bocoran itu muncul, seminggu setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengunjungi Israel dalam upaya mendamaikan Israel dan Palestina.
Pemerintah Palestina berulang kali menentang rencana Israel itu. Mereka menyebut, rencana pembangunan permukiman oleh Israel di wilayah Palestina yang telah diduduki, akan menjadi hambatan perundingan damai yang dirintis kembali pada Juli 2013 lalu.
(mas)