RS: Hidup Ariel Sharon tinggal beberapa jam lagi
RS: Hidup Ariel Sharon tinggal beberapa jam lagi
A
A
A
Sindonews.com – Kondisi kesehatan bekas Perdana Menteri (PM) Israel, Ariel Sharon, semakin kritis. Sumber di rumah sakit (RS) Tel Hashomer, Tel Aviv, menyebut, hidup Sharon hanya tinggal beberapa jam lagi.
Sebelumnya, pihak RS pernah menyebut, Sharon sudah mendekati ajal. Sejak itu, keluarganya terus menemani Sharon yang koma sejak 2006 hingga saat ini. Kabar terbaru dari pejabat RS, kondisi medis Sharon memburuk tajam dari perkiraan.
Radio militer Israel, pada Jumat (10/1/2014) mengutip sumber di RS, melaporkan; “Hidup Sharon tinggal beberapa hari atau bahkan beberapa jam lagi.”
”Selama beberapa jam terakhir, kondisinya terus memburuk,” bunyi pernyataan RS. ”Kondisinya sangat kritis seperti yang dijelaskan dan keluarganya berada di sisinya sepanjang waktu.”
Putra Sharon, Omri dan Gilad, yang menemani ayahnya di samping tempat tidut selama beberapa hari terakhir, mengatakan, sudah siap jika sewaktu-waktu ayahnya meninggal.
Sharon, 85, mengalami koma sejak 4 Januari 2006, setelah dia terserang stroke dan terjatuh. Dia selama memimpin Israel, dianggap sebagai tokoh yang kontroversial.
Oleh media Palestina, dia dijuluki “bulldozer dan jagal dari Beirut”. Julukan itu, tidak lepas dari kebijakan “tangan besi”-nya, dalam pembantaian warga Palestina di kamp-kamp pengungsi.
Sebelumnya, pihak RS pernah menyebut, Sharon sudah mendekati ajal. Sejak itu, keluarganya terus menemani Sharon yang koma sejak 2006 hingga saat ini. Kabar terbaru dari pejabat RS, kondisi medis Sharon memburuk tajam dari perkiraan.
Radio militer Israel, pada Jumat (10/1/2014) mengutip sumber di RS, melaporkan; “Hidup Sharon tinggal beberapa hari atau bahkan beberapa jam lagi.”
”Selama beberapa jam terakhir, kondisinya terus memburuk,” bunyi pernyataan RS. ”Kondisinya sangat kritis seperti yang dijelaskan dan keluarganya berada di sisinya sepanjang waktu.”
Putra Sharon, Omri dan Gilad, yang menemani ayahnya di samping tempat tidut selama beberapa hari terakhir, mengatakan, sudah siap jika sewaktu-waktu ayahnya meninggal.
Sharon, 85, mengalami koma sejak 4 Januari 2006, setelah dia terserang stroke dan terjatuh. Dia selama memimpin Israel, dianggap sebagai tokoh yang kontroversial.
Oleh media Palestina, dia dijuluki “bulldozer dan jagal dari Beirut”. Julukan itu, tidak lepas dari kebijakan “tangan besi”-nya, dalam pembantaian warga Palestina di kamp-kamp pengungsi.
(mas)
Explore More