Israel tak sudi terima satu pun pengungsi Palestina
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Israel menolak keras usulan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, agar membolehkan 80 ribu pengungsi Palestina masuk ke Israel. Usulan itu sebagai bagian kerangka perdamaian Israel dan Palestina.
Menurut sebuah laporan yang dilansir Jpost, Kamis (9/1/2014), Presiden Palestina Mahmoud Abbas ingin meningkatkan jumlah warga Palestina yang diizinkan masuk ke Israel menjadi 200 ribu jiwa. Permintaan itu, menjadi poin dalam perundingan damai yang disponsori AS.
Menurut laporan itu, masalah izin untuk akses para pengungsi Palestina ke Israel menjadi agenda pembicaraan Kerry selama berkunjung ke Tel Aviv, Minggu lalu.
”(Namun) Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman di luar negeri, mengatakan, dia tidak akan setuju memungkinkan satu pun pengungsi Palestina masuk ke Israel,” kata seorang pejabat Pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Netanyahu tidak akan setuju, bahkan penerimaan simbolis sekalipun,” lanjut pejabat yang berbicara dalam kondisi anonimitas itu.
”Dalam rangka dua negara untuk dua bangsa, orang Palestina yang ingin kembali ke negara Palestina bisa, tapi Israel mengambil salah satu cucu dari orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran pada tahun 1948, tidak mungkin,” imbuh pejabat itu.
Menurut sebuah laporan yang dilansir Jpost, Kamis (9/1/2014), Presiden Palestina Mahmoud Abbas ingin meningkatkan jumlah warga Palestina yang diizinkan masuk ke Israel menjadi 200 ribu jiwa. Permintaan itu, menjadi poin dalam perundingan damai yang disponsori AS.
Menurut laporan itu, masalah izin untuk akses para pengungsi Palestina ke Israel menjadi agenda pembicaraan Kerry selama berkunjung ke Tel Aviv, Minggu lalu.
”(Namun) Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman di luar negeri, mengatakan, dia tidak akan setuju memungkinkan satu pun pengungsi Palestina masuk ke Israel,” kata seorang pejabat Pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Netanyahu tidak akan setuju, bahkan penerimaan simbolis sekalipun,” lanjut pejabat yang berbicara dalam kondisi anonimitas itu.
”Dalam rangka dua negara untuk dua bangsa, orang Palestina yang ingin kembali ke negara Palestina bisa, tapi Israel mengambil salah satu cucu dari orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran pada tahun 1948, tidak mungkin,” imbuh pejabat itu.
(mas)