Obama tak percaya pada strategi perangnya sendiri
A
A
A
Sindonews.com - Bekas Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Robert Gates, menyampaikan kritik pedas terhadap Presiden Barack Obama.
Dia menyebut Obama tidak mempercayai komandan perangnya, dan tidak percaya dengan strategi perangnya sendiri.
Kritik Gates itu ditulis dalam sebuah memoar yang diungkap kemarin. Memoar terbaru dari bekas menteri AS itu, juga menjadi laporan media AS, New York Times dan Washington Post. Gates juga menyebut, bahwa Obama tidak suka dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
”Saat saya duduk di sana, saya pikir presiden tidak percaya pada komandannya. Tidak percaya pada strategi perangnya sendiri dan tidak yakin (kemenangan) perang untuk menjadi miliknya,” bunyi memoar Gates, seperti dikutip Reuters, Rabu (8/1/2014).
Gates menceritakan, pengerahan lebih dari 30 ribu pasukan AS terjadi setelah terlibat diskusi sengit di Gedung Putih. Menurutnya, Obama terusik dengan suara-suara kalangan sipil dan orang-orang terdekatnya yang tidak percaya dengan militer AS.
“Obama skeptis jika suatu waktu itu akan gagal,” imbuh memoar Gates, yang rencananya dirilis pada 14 Januari 2014.
Pernah, dalam sebuah pertemuan menegangkan di Afghanistan pada bulan September 2009, Gates mengaku nyaris mengundurkan diri, karena kecewa dengan kurangnya kepercayaan Obama terhadap komandan perangnya sendiri.”Itu ketidakpastian dari sebuah perang,” tulis Gates.
Memoar itu dikecam pihak Gedung Putih. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Caitlin Hayden, membela kebijakan perang Obama di Afghanistan.
“Presiden telah berkomitmen untuk mencapai misi yang mengganggu, membongkar dan mengalahkan al-Qaeda. Sementara itu, dia memastikan bahwa kami juga memiliki rencana yang jelas untuk meredam perang,” ujarnya. ”Presiden tidak setuju dengan penilaian (mantan) menteri Gates.”
Dia menyebut Obama tidak mempercayai komandan perangnya, dan tidak percaya dengan strategi perangnya sendiri.
Kritik Gates itu ditulis dalam sebuah memoar yang diungkap kemarin. Memoar terbaru dari bekas menteri AS itu, juga menjadi laporan media AS, New York Times dan Washington Post. Gates juga menyebut, bahwa Obama tidak suka dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
”Saat saya duduk di sana, saya pikir presiden tidak percaya pada komandannya. Tidak percaya pada strategi perangnya sendiri dan tidak yakin (kemenangan) perang untuk menjadi miliknya,” bunyi memoar Gates, seperti dikutip Reuters, Rabu (8/1/2014).
Gates menceritakan, pengerahan lebih dari 30 ribu pasukan AS terjadi setelah terlibat diskusi sengit di Gedung Putih. Menurutnya, Obama terusik dengan suara-suara kalangan sipil dan orang-orang terdekatnya yang tidak percaya dengan militer AS.
“Obama skeptis jika suatu waktu itu akan gagal,” imbuh memoar Gates, yang rencananya dirilis pada 14 Januari 2014.
Pernah, dalam sebuah pertemuan menegangkan di Afghanistan pada bulan September 2009, Gates mengaku nyaris mengundurkan diri, karena kecewa dengan kurangnya kepercayaan Obama terhadap komandan perangnya sendiri.”Itu ketidakpastian dari sebuah perang,” tulis Gates.
Memoar itu dikecam pihak Gedung Putih. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Caitlin Hayden, membela kebijakan perang Obama di Afghanistan.
“Presiden telah berkomitmen untuk mencapai misi yang mengganggu, membongkar dan mengalahkan al-Qaeda. Sementara itu, dia memastikan bahwa kami juga memiliki rencana yang jelas untuk meredam perang,” ujarnya. ”Presiden tidak setuju dengan penilaian (mantan) menteri Gates.”
(mas)