Iran disingkirkan dalam konferensi damai Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Sekjen PBB, Ban Ki-moon, mengirim undangan untuk 30 negara yang akan menghadiri konferensi perdamaian untuk Suriah, 22 Januari 2014. Namun, dari 30 negara itu, nama Iran tidak masuk untuk menghadiri konferensi bertajuk Jenewa II tersebut.
Namun, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, akan bertemu pada 13 Januari 2014 untuk memutuskan apakah Iran diberi peran dalam konferensi damai Suriah atau tidak.
Iran selama ini diperhitungkan untuk terlibat dalam konferensi damai Suriah, sebab negara itu dikenal sebagai sekutu kuat Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, mengatakan, memastikan, Iran tidak masuk dalam daftar negara yang diundang di Konferensi Jenewa II untuk Suriah.”Iran tidak di antara (negara yang) yang diundang,” kata Haq.
Menurutnya, 30 negara yang diundang itu, antara lain, Arab Saudi, Inggris,China, Perancis, Rusia, AS, Turki, Irak,Yordania, dan negara-negara lainnya.
Sementara itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/1/2014), wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, menegaskan bahwa Iran akan harus menerima deklarasi yang diadopsi dari Konferensi Jenewa I bulan Juni 2012, di mana hasilnya menyerukan pembentukan pemerintahan transisi di Suriah.
Menurutnya, Iran tidak bisa terlibat dalam konferensi Jenewa II, jika tidak bisa menerima hasil konferensi Jenewa I itu.
Namun, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, akan bertemu pada 13 Januari 2014 untuk memutuskan apakah Iran diberi peran dalam konferensi damai Suriah atau tidak.
Iran selama ini diperhitungkan untuk terlibat dalam konferensi damai Suriah, sebab negara itu dikenal sebagai sekutu kuat Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, mengatakan, memastikan, Iran tidak masuk dalam daftar negara yang diundang di Konferensi Jenewa II untuk Suriah.”Iran tidak di antara (negara yang) yang diundang,” kata Haq.
Menurutnya, 30 negara yang diundang itu, antara lain, Arab Saudi, Inggris,China, Perancis, Rusia, AS, Turki, Irak,Yordania, dan negara-negara lainnya.
Sementara itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/1/2014), wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, menegaskan bahwa Iran akan harus menerima deklarasi yang diadopsi dari Konferensi Jenewa I bulan Juni 2012, di mana hasilnya menyerukan pembentukan pemerintahan transisi di Suriah.
Menurutnya, Iran tidak bisa terlibat dalam konferensi Jenewa II, jika tidak bisa menerima hasil konferensi Jenewa I itu.
(mas)