Abe akan jelaskan alasan kunjungannya ke Yasukuni
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan pada Senin (6/1/2014), bahwa ia ingin bertemu dengan para pemimpin China dan Korea Selatan (Korsel) untuk menjelaskan mengapa ia mengunjungi Kuil Yasukuni.
Mencari dialog dengan China dan Korea Selatan sangat penting bagi perdamaian dan keamanan wilayah ini," kata Abe, seperti dikutip dari Reuters. “Saya ingin menjelaskan maksud sebenarnya mengenai kunjungan saya ke Yasukuni,” lanjutnya.
Namun, ia tak bisa memastikan kapan penjelasan itu akan diberikan. “Tak ada pendekatan langsung yang dibuat untuk mengatur pertemuan. Tapi, pintu untuk dialog terbuka seperti biasa,” jelas Abe.
Pada 26 Desember lalu Abe mengunjungi Kuil Yasukuni, yang dianggap oleh sejumlah negara korban agresi Jepang di Perang Dunia II sebagai tindakan yang melukai perasaan. China dan Korsel menjadi negara yang paling keras mengecam setiap kunjungan pemimpin Jepan ke kuil ini.
Pernyataan Abe ini disikasi skeptis oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying. "Pernyataan-pernyataannya munafik. Dia secara pribadi telah menutup pintu untuk berdialog dengan para pemimpin China," kata Chunying.
Mencari dialog dengan China dan Korea Selatan sangat penting bagi perdamaian dan keamanan wilayah ini," kata Abe, seperti dikutip dari Reuters. “Saya ingin menjelaskan maksud sebenarnya mengenai kunjungan saya ke Yasukuni,” lanjutnya.
Namun, ia tak bisa memastikan kapan penjelasan itu akan diberikan. “Tak ada pendekatan langsung yang dibuat untuk mengatur pertemuan. Tapi, pintu untuk dialog terbuka seperti biasa,” jelas Abe.
Pada 26 Desember lalu Abe mengunjungi Kuil Yasukuni, yang dianggap oleh sejumlah negara korban agresi Jepang di Perang Dunia II sebagai tindakan yang melukai perasaan. China dan Korsel menjadi negara yang paling keras mengecam setiap kunjungan pemimpin Jepan ke kuil ini.
Pernyataan Abe ini disikasi skeptis oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying. "Pernyataan-pernyataannya munafik. Dia secara pribadi telah menutup pintu untuk berdialog dengan para pemimpin China," kata Chunying.
(esn)