China bantah kematian 17 bayi akibat vaksin hepatitis B
A
A
A
Sindonews.com – Otoritas kesehatan China mengatakan pada Jumat (3/1/2014), bahwa mereka tidak menemukan hubungan antara vaksin hepatitis B dengan kematian 17 bayi. Para bayi malang ini meninggal dunia beberapa saat setelah mereka diimunisasi.
“Sebuah penyelidikan kematian yang dilaporkan terjadi antara 13 dan 31 Desember, tidak menemukan bukti bahwa kematian itu disebabkan oleh vaksin,” sebut pernyataan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan China dan Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional.
"Sejauh ini, sembilan kasus telah dikonfirmasi tidak ada hubungannya dengan vaksin. Tapi, otopsi masih diperlukan untuk mengkonfirmasi penyebab kematian delapan lainnya,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip dari AFP.
“Tidak ada masalah dengan vaksin yang digunakan, yang diproduksi oleh produsen domestik BioKangtai,” tambah pernyataan itu. Menurut pernyataan itu, sebuah analisis epidemiologi menunjukkan 17 kematian akibat berbagai sebab, termasuk pneumonia berat, gagal ginjal, dan sesak napas.
Laporan kematian telah memicu kekhawatiran publik secara luas, setelah sebelumnya muncul serangkaian skandal makanan dan kesehatan dan keselamatan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sebagian besar terjadi karena pengawasan dan penegakan hukum yang lemah dan korup.
Pihak berwenang telah menghentikan penggunaan vaksin hepatitis B BioKangtai, sementara mereka menyelidiki masalah ini.
“Sebuah penyelidikan kematian yang dilaporkan terjadi antara 13 dan 31 Desember, tidak menemukan bukti bahwa kematian itu disebabkan oleh vaksin,” sebut pernyataan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan China dan Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional.
"Sejauh ini, sembilan kasus telah dikonfirmasi tidak ada hubungannya dengan vaksin. Tapi, otopsi masih diperlukan untuk mengkonfirmasi penyebab kematian delapan lainnya,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip dari AFP.
“Tidak ada masalah dengan vaksin yang digunakan, yang diproduksi oleh produsen domestik BioKangtai,” tambah pernyataan itu. Menurut pernyataan itu, sebuah analisis epidemiologi menunjukkan 17 kematian akibat berbagai sebab, termasuk pneumonia berat, gagal ginjal, dan sesak napas.
Laporan kematian telah memicu kekhawatiran publik secara luas, setelah sebelumnya muncul serangkaian skandal makanan dan kesehatan dan keselamatan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sebagian besar terjadi karena pengawasan dan penegakan hukum yang lemah dan korup.
Pihak berwenang telah menghentikan penggunaan vaksin hepatitis B BioKangtai, sementara mereka menyelidiki masalah ini.
(esn)