Warga Hongkong berdemo di hari pertama 2014
A
A
A
Sindonews.com – Ribuan warga Hongkong turun ke jalan di hari pertama tahun 2014. Mereka menuntut hak suara yang lebih besar dalam menentukan pemimpin masa depan daerah semi otonomi di China itu.
Para demonstran khawatir, bahwa Pemerintah China akan membatasi reformasi politik yang telah lama ditunggu-tunggu warga Hongkong. "Demokrasi akan menang", bunyi slogan yang dibawa para warga Hongkong yang ambil bagian dalam aksi demo ini.
“Karena kita adalah warga Hongkong, maka kita harus memilih," kata Sharon Tang (49), seorang pekerja administrasi di sebuah perusahaan perdagangan, Rabu (1/1/2014). Menurutnya, penduduk bekas koloni Inggris itu memiliki kecerdasan untuk memilih pemimpin masa depan mereka.
Pengunjuk rasa lainnya membawa spanduk bertuliskan: "Perubahan tidak datang jika tidak berjuang untuk meraihnya". Demonstran lainnya membawa poster besar yang menggambarkan Chief Executive Hongkong, Leung Chun-ying, dengan telur menempel di kepalanya.
“Demonstrasi bertujuan untuk membiarkan pemerintah Hongkong dan Partai Komunis China yang berkuasa tahu, bahwa yang dibutuhkan dan diinginkan warga Hongkong adalah demokrasi nyata," tegas Johnson Yeung, penggagas aksi demo ini pada AFP.
Para demonstran khawatir, bahwa Pemerintah China akan membatasi reformasi politik yang telah lama ditunggu-tunggu warga Hongkong. "Demokrasi akan menang", bunyi slogan yang dibawa para warga Hongkong yang ambil bagian dalam aksi demo ini.
“Karena kita adalah warga Hongkong, maka kita harus memilih," kata Sharon Tang (49), seorang pekerja administrasi di sebuah perusahaan perdagangan, Rabu (1/1/2014). Menurutnya, penduduk bekas koloni Inggris itu memiliki kecerdasan untuk memilih pemimpin masa depan mereka.
Pengunjuk rasa lainnya membawa spanduk bertuliskan: "Perubahan tidak datang jika tidak berjuang untuk meraihnya". Demonstran lainnya membawa poster besar yang menggambarkan Chief Executive Hongkong, Leung Chun-ying, dengan telur menempel di kepalanya.
“Demonstrasi bertujuan untuk membiarkan pemerintah Hongkong dan Partai Komunis China yang berkuasa tahu, bahwa yang dibutuhkan dan diinginkan warga Hongkong adalah demokrasi nyata," tegas Johnson Yeung, penggagas aksi demo ini pada AFP.
(esn)