Dua bom beruntun di Volgograd, serangan horor
A
A
A
Sindonews.com – Dua serangan yang diduga bom bunuh diri secara beruntun selama dua hari di Kota Vologograd, Rusia, membuat aparat keamanan setempat ketar-ketir.
Mereka menyebut, serangan bom di stasiun kereta api kemarin, dan di bus listrik hari ini (30/12/2013), sebagai serangan horor.
Serangan di stasiun kereta api yang diduga sebagai aksi bom bunuh diri, semula menewaskan 13 orang telah bertambah menjadi 17 orang. Begitu juga dengan serangan bom di bus listrik di kota yang sama, Volgograd hari ini, semula menewaskan 10 orang telah bertambah menjadi 15 orang.
”Sebuah ledakan di Volgograd, kemungkinan menjadi serangan horor, jika dilihat dari dua serangan sebelumnya, yakni di bus dan stasiun kereta api,” kata seorang pejabat dari Dinas Keamanan yang tidak disebutkan namanya oleh Interfax.
Komite Anti - Terorisme Nasional mengatakan, ledakan bus listrik terjadi pada pukul 08.30 waktu setempat. Komite itu meyakini ledakab berasal dari bom.
Tim penyelidik Rusia telah membuka penyelidikan kriminal atas dugaan teror, di mana ada pihak yang memiliki senjata secara ilegal. Demikian disampaikan juru bicara komite investigasi, Vladimir Markin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengirimkan Bordnikov Alexander, Direktur Dinas Keamanan Federal, ke Volgograd. Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri menyiagakan stafnya di Kota Volgograd.
Mereka menyebut, serangan bom di stasiun kereta api kemarin, dan di bus listrik hari ini (30/12/2013), sebagai serangan horor.
Serangan di stasiun kereta api yang diduga sebagai aksi bom bunuh diri, semula menewaskan 13 orang telah bertambah menjadi 17 orang. Begitu juga dengan serangan bom di bus listrik di kota yang sama, Volgograd hari ini, semula menewaskan 10 orang telah bertambah menjadi 15 orang.
”Sebuah ledakan di Volgograd, kemungkinan menjadi serangan horor, jika dilihat dari dua serangan sebelumnya, yakni di bus dan stasiun kereta api,” kata seorang pejabat dari Dinas Keamanan yang tidak disebutkan namanya oleh Interfax.
Komite Anti - Terorisme Nasional mengatakan, ledakan bus listrik terjadi pada pukul 08.30 waktu setempat. Komite itu meyakini ledakab berasal dari bom.
Tim penyelidik Rusia telah membuka penyelidikan kriminal atas dugaan teror, di mana ada pihak yang memiliki senjata secara ilegal. Demikian disampaikan juru bicara komite investigasi, Vladimir Markin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengirimkan Bordnikov Alexander, Direktur Dinas Keamanan Federal, ke Volgograd. Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri menyiagakan stafnya di Kota Volgograd.
(mas)