Palestina desak AS cegah Israel bangun permukiman baru
Palestina desak AS cegah Israel bangun permukiman baru
A
A
A
Sindonews.com - Seorang perunding senior Palestina, pada Kamis (27/12/2013) mengatakan, Presiden Mahmoud Abbas telah mendesak Pemerintah Amerika Serikat untuk mencegah rencana Israel untuk membangun ratusan permukiman baru di Yerusalem timur dan Tepi Barat.
Menurut perunding senior Palestina, Saeb Erekat, Presiden Abbas sudah menyampaikan protes kerasnya kepada para pejabat senior AS, kemarin, di Tepi Barat.
”Abbas meminta intervensi AS untuk menghentikan Pemerintah Israel dari rencananya untuk membangun pemukiman baru. Hal itu untuk menyelamatkan proses perundingan damai yang disponsori AS,” kata Erekat, seperti dikutip Fox News.
Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan pemerintahannya akan mengumumkan pembangunan permukiman baru itu minggu depan. Proyek permukiman baru sebanyak ratusan unit akan dilakukan di Tepi Barat dan Yerusalem timur, wilayah yang sejatinya milik otoritas Palestina.
“Pemerintah Israel akan mengumumkan tender untuk konstruksi baru itu bertepatan dengan pembebasan tahanan Palestina untuk kelompok ketiga,” kata soerang pejabat Israel yang diwawancarai dengan syarat anonim.
Menurut perunding senior Palestina, Saeb Erekat, Presiden Abbas sudah menyampaikan protes kerasnya kepada para pejabat senior AS, kemarin, di Tepi Barat.
”Abbas meminta intervensi AS untuk menghentikan Pemerintah Israel dari rencananya untuk membangun pemukiman baru. Hal itu untuk menyelamatkan proses perundingan damai yang disponsori AS,” kata Erekat, seperti dikutip Fox News.
Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan pemerintahannya akan mengumumkan pembangunan permukiman baru itu minggu depan. Proyek permukiman baru sebanyak ratusan unit akan dilakukan di Tepi Barat dan Yerusalem timur, wilayah yang sejatinya milik otoritas Palestina.
“Pemerintah Israel akan mengumumkan tender untuk konstruksi baru itu bertepatan dengan pembebasan tahanan Palestina untuk kelompok ketiga,” kata soerang pejabat Israel yang diwawancarai dengan syarat anonim.
(mas)
Explore More