Rusia mendadak bungkam Assad
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Rusia yang selama ini membela sekutunya Presiden Suriah Bashar al-Assad, tiba-tiba mengkritik penguasa Suriah itu. Pemerintah Rusia mengkritik Assad untuk diam, dan tidak berkomentar soal pemilu Suriah.
Assad kepada stasiun televisi Mayadeen, Oktober 2013, menegaskan, bahwa dia tidak akan mundur meskipun ditekan Amerika Serikat dan para pemberontak sekalipun. Dalam wawancara itu, Assad juga menyatakan tidak ada halangan bagi dia untuk maju kembali dalam pemilu Suriah yang bakal digelar tidak lama lagi.
Namun, Wakil Menteri Luar Negeri, Mikhail Bogdanov, seperti dikutip kantor berita Interfax, tiba-tiba menyuarakan kritikan kepada Assad. Menurutnya, komentar Assad seperti itu akan mempengaruhi proses pembicaraan damai yang akan digelar 22 Januari 2014 nanti.
”Pernyataan retoris seperti itu, mempengaruhi atmosfer dan tidak membuat situasi apapun lebih tenang,” ucap Bogdanov, Kamis (19/12/2013). ”Menjelang dimulainya negosiasi, seharusnya tidak adapernyataan yang mungkin tidak menyenangkan orang, atau memprovokasi emosi dan
respon orang. Mereka (kubu Assad) harus menghindarinya.”
Bogdanov sendiri sudah terlibat di dalam persiapan untuk pembicaraan damai untuk Suriah yang akan digelar di Jenewa 22 Januari 2014 mendatang. Rusia selama ini melindungi Suriah dari ancaman agresi Amerika Serikat terhadap pemerintahan Assad atas tuduhan penggunaan senjata kimia dalam perang sipil di Suriah.
Assad kepada stasiun televisi Mayadeen, Oktober 2013, menegaskan, bahwa dia tidak akan mundur meskipun ditekan Amerika Serikat dan para pemberontak sekalipun. Dalam wawancara itu, Assad juga menyatakan tidak ada halangan bagi dia untuk maju kembali dalam pemilu Suriah yang bakal digelar tidak lama lagi.
Namun, Wakil Menteri Luar Negeri, Mikhail Bogdanov, seperti dikutip kantor berita Interfax, tiba-tiba menyuarakan kritikan kepada Assad. Menurutnya, komentar Assad seperti itu akan mempengaruhi proses pembicaraan damai yang akan digelar 22 Januari 2014 nanti.
”Pernyataan retoris seperti itu, mempengaruhi atmosfer dan tidak membuat situasi apapun lebih tenang,” ucap Bogdanov, Kamis (19/12/2013). ”Menjelang dimulainya negosiasi, seharusnya tidak adapernyataan yang mungkin tidak menyenangkan orang, atau memprovokasi emosi dan
respon orang. Mereka (kubu Assad) harus menghindarinya.”
Bogdanov sendiri sudah terlibat di dalam persiapan untuk pembicaraan damai untuk Suriah yang akan digelar di Jenewa 22 Januari 2014 mendatang. Rusia selama ini melindungi Suriah dari ancaman agresi Amerika Serikat terhadap pemerintahan Assad atas tuduhan penggunaan senjata kimia dalam perang sipil di Suriah.
(mas)