Gelombang serangan di Irak tewaskan 8 orang
A
A
A
Sindonews.com – Sedikitnya delapan orang tewas, termasuk seorang peziarah Syiah Pakistan, dan 16 lainnya luka-luka dalam pemboman bunuh diri dan penembakan di Irak, Rabu (18/12/2013).
Dalam salah satu serangan di pagi hari, seorang pembom bunuh diri menabrakan mobilnya yang sarat dengan bahan peledak ke dalam sebuah pos pemeriksaan polisi di Distrik al-Hamdhiyah, di ibu kota Provinsi Anbar, bagian timur Ramadi.
“Insiden ini menewaskan dua personel polisi dan melukai lima orang lainnya, termasuk seorang perwira,” jelas seorang sumber dalam kepolisian Irak pada Xinhua dalam kondisi anonimitas.
Sementara itu, dua pegawai pemerintah tewas, ketika pria bersenjata menembaki mobil mereka di kota Dowr, sekitar 150 km utara Baghdad.
Sebelumnya, masih pada hari yang sama, sumber polisi mengatakan kepada Xinhua, bahwa seorang pembom bunuh diri mencoba meledakkan rompi peledak di antara kerumunan peziarah Syiah di Kota Khalis, dekat ibu kota Provinsi Baquba.
Banyak warga Irak khawatir tentang timbulnya kembali gelombang aksi kekerasan, perselisihan etnis dan sektarian yang hampir merobek negara itu beberapa tahun yang lalu. Irak telah menyaksikan kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, 8.109 orang Irak tewas di negara itu sejak Januari hingga November tahun ini.
Dalam salah satu serangan di pagi hari, seorang pembom bunuh diri menabrakan mobilnya yang sarat dengan bahan peledak ke dalam sebuah pos pemeriksaan polisi di Distrik al-Hamdhiyah, di ibu kota Provinsi Anbar, bagian timur Ramadi.
“Insiden ini menewaskan dua personel polisi dan melukai lima orang lainnya, termasuk seorang perwira,” jelas seorang sumber dalam kepolisian Irak pada Xinhua dalam kondisi anonimitas.
Sementara itu, dua pegawai pemerintah tewas, ketika pria bersenjata menembaki mobil mereka di kota Dowr, sekitar 150 km utara Baghdad.
Sebelumnya, masih pada hari yang sama, sumber polisi mengatakan kepada Xinhua, bahwa seorang pembom bunuh diri mencoba meledakkan rompi peledak di antara kerumunan peziarah Syiah di Kota Khalis, dekat ibu kota Provinsi Baquba.
Banyak warga Irak khawatir tentang timbulnya kembali gelombang aksi kekerasan, perselisihan etnis dan sektarian yang hampir merobek negara itu beberapa tahun yang lalu. Irak telah menyaksikan kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, 8.109 orang Irak tewas di negara itu sejak Januari hingga November tahun ini.
(esn)