Dunia internasional prihatin Korut eksekusi Paman Jong-un
A
A
A
Sindonews.com – Pernyataan pemerintah Korea Utara (Korut) yang mengaku telah mengeksekusi mati Jang Song Thaek, yang tak lain adalah paman dari Pemimpin Korut, Kim Jong-un, telah mengundang keprhatinan dunia internasional.
China, yang juga sekutu utama Pyongyang, mengatakan, eksekusi Song Thaek adalah "masalah internal". Namun, China juga tetap menekankan perlunya stabilitas di dalam negeri Korut.
"Sebagai tetangga, kami berharap dapat melihat stabilitas nasional, pembangunan ekonomi, dan orang yang hidup dalam kebahagiaan di Korut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, Jumat (13/12/2013), seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sementara Jepang mengatakan, bahwa pihaknya "mengamati dengan seksama situasi di Korut". "Kami akan memantau situasi dengan tenang saat berkomunikasi dengan negara-negara lain dan mengumpulkan informasi yang relevan," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga.
Sementara Amerika Serikat (AS) menyatakan, bahwa eksekusi adalah "contoh lain dari kebrutalan ekstrim rezim Korut”. "Kami mengikuti perkembangan di Korut dan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra kami di wilayah itu," ujar Patrick Ventrell, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Sedangkan Inggris menyatakan "keprihatinan yang mendalam tentang dampak tak terduga dari tindakan rezim pada stabilitas di kawasan itu". "Kedutaan kami di Pyongyang terus memantau situasi dengan seksama dan kami akan terus mempertahankan kontak dekat dengan sekutu kami ini," kata Juru Bicara Kemenlu Inggris.
China, yang juga sekutu utama Pyongyang, mengatakan, eksekusi Song Thaek adalah "masalah internal". Namun, China juga tetap menekankan perlunya stabilitas di dalam negeri Korut.
"Sebagai tetangga, kami berharap dapat melihat stabilitas nasional, pembangunan ekonomi, dan orang yang hidup dalam kebahagiaan di Korut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, Jumat (13/12/2013), seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sementara Jepang mengatakan, bahwa pihaknya "mengamati dengan seksama situasi di Korut". "Kami akan memantau situasi dengan tenang saat berkomunikasi dengan negara-negara lain dan mengumpulkan informasi yang relevan," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga.
Sementara Amerika Serikat (AS) menyatakan, bahwa eksekusi adalah "contoh lain dari kebrutalan ekstrim rezim Korut”. "Kami mengikuti perkembangan di Korut dan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra kami di wilayah itu," ujar Patrick Ventrell, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Sedangkan Inggris menyatakan "keprihatinan yang mendalam tentang dampak tak terduga dari tindakan rezim pada stabilitas di kawasan itu". "Kedutaan kami di Pyongyang terus memantau situasi dengan seksama dan kami akan terus mempertahankan kontak dekat dengan sekutu kami ini," kata Juru Bicara Kemenlu Inggris.
(esn)