5 tewas pada akhir aksi blokade oposisi Bangladesh
A
A
A
Sindonews.com – Sedikitnya lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat kekerasan politik pada Kamis (12/12/2013), yang menjadi hari terakhir aksi blokade yang dilakukan oposisi Bangladesh. Aksi blokade ini sendiri telah berlangsung sejak akhir pekan lalu.
Seperti dilaporkan Xinhua, empat anggota oposisi telah ditembak mati dan puluhan lainnya menderita luka tembak, ketika aparat Bangladesh melepaskan tembakan di Lakshmipur, sekitar 137 km sebelah tenggara dari ibu kota Dhaka, pada Kamis pagi.
Kematian kelima dilaporkan terjadi di wilayah Feni, sekitar 149 km sebelah tenggara Dhaka. Korban adalah seorang pekerja transportasi yang menderita luka parah setelah demonstran oposisi diduga melemparkan batu ke arah kendaraan yang ditumpangi korban.
Kondisi keamanan di Bangladesh memang kian mengkhawatirkan, setelah oposisi melakukan aksi blokade. Bentrokan, pembakaran, pengrusakan, ledakan bom, dan penahanan dilaporkan terjadi dibanyak tempat.
Aksi blokade ini sendiri dimaksudkan untuk menekan pemerintah Bangladesh mengabulkan permintaan oposisi untuk menerapkan pemerintahan sementara dan menunda jadwal pemilu. Sementara Pemerintah Bangladesh sendiri telah menetapkan jadwal pemilu pada 5 Januari mendatang.
Seperti dilaporkan Xinhua, empat anggota oposisi telah ditembak mati dan puluhan lainnya menderita luka tembak, ketika aparat Bangladesh melepaskan tembakan di Lakshmipur, sekitar 137 km sebelah tenggara dari ibu kota Dhaka, pada Kamis pagi.
Kematian kelima dilaporkan terjadi di wilayah Feni, sekitar 149 km sebelah tenggara Dhaka. Korban adalah seorang pekerja transportasi yang menderita luka parah setelah demonstran oposisi diduga melemparkan batu ke arah kendaraan yang ditumpangi korban.
Kondisi keamanan di Bangladesh memang kian mengkhawatirkan, setelah oposisi melakukan aksi blokade. Bentrokan, pembakaran, pengrusakan, ledakan bom, dan penahanan dilaporkan terjadi dibanyak tempat.
Aksi blokade ini sendiri dimaksudkan untuk menekan pemerintah Bangladesh mengabulkan permintaan oposisi untuk menerapkan pemerintahan sementara dan menunda jadwal pemilu. Sementara Pemerintah Bangladesh sendiri telah menetapkan jadwal pemilu pada 5 Januari mendatang.
(esn)