Israel: Kedutaan Iran jadi basis teroris
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Israel menuduh Iran menggunakan fasilitas kedutaannya sebagai basis teroris. Musuh bebuyutan Teheran itu juga menuduh Iran mentransfer senjata dan bom melalui kantong diplomatik.
Namun, tuduhan yang dilontarkan Pemerintah Israel melalui Menteri Pertahanan Moshe Yaalon itu, tidak disertai bukti.
Kedua pemerintahan yang bermusuhan itu, semakin gencar meluncurkan komentar-komentar bernada serangan. Keduanya terkunci dalam polemik program nuklir Teheran. Iran pernah menuduh Israel atas pembunuhan ilmuwan nuklir. Sedangan Israel menuduh Iran dan sekutunya, Hizbullah Libanon, terlibat serangan teror di berbagai negara.
”Di mana pun ada Kedutaan Iran, itu juga berfungsi sebagai dasar untuk spionase dan terorisme,” kata Moshe Yaalon dalam sebuah pernyataan, setelah pertemuan dengan Presiden Guatemala Otto Perez Molina, seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (10/12/2013).
”Iran menggunakan kurir diplomatik mereka untuk mentransfer bom dan senjata,” lanjut pernyataan Yaalon. Tuduhan itu mengacu kepada diplomat Iran yang tidak tunduk pada pemeriksaan.
“Kita tahu ada negara-negara Amerika Selatan seperti Kuba, Venezuela, Nikaragua dan Bolivia, di mana Iran mempertahankan basis teror di kedutaan mereka dan di antara penduduk Muslim Syiah setempat,” imbuh pernyataan Yaalon.
Israel dan Argentina telah lama menduga keterlibatan Iran dalam pemboman sebuah kawasan pusat Yahudi dan Kedutaan Israel di Buenos Aires pada 1990-an. Insiden yang menewaskan puluhan orang itu dibantah telah dilakukan Iran.
Baru-baru ini, Israel menyalahkan Iran dan Hizbullah atas serangan bom bunuh diri di sebuah bus yang dipenuhi turis Israel di Bulgaria pada Juli 2012. Dalam insiden itu, enam orang tewas, dan 35 lainnya terluka. Otoritas Bulgaria mengatakan Hizbullah berada di balik serangan itu.
Pekan lalu, Hizbullah juga menuding Israel sebagai dalang pembunuhan komandan Hizbullah di Beirut Libanon. Namun, Israel membantah tuduhan itu.
Namun, tuduhan yang dilontarkan Pemerintah Israel melalui Menteri Pertahanan Moshe Yaalon itu, tidak disertai bukti.
Kedua pemerintahan yang bermusuhan itu, semakin gencar meluncurkan komentar-komentar bernada serangan. Keduanya terkunci dalam polemik program nuklir Teheran. Iran pernah menuduh Israel atas pembunuhan ilmuwan nuklir. Sedangan Israel menuduh Iran dan sekutunya, Hizbullah Libanon, terlibat serangan teror di berbagai negara.
”Di mana pun ada Kedutaan Iran, itu juga berfungsi sebagai dasar untuk spionase dan terorisme,” kata Moshe Yaalon dalam sebuah pernyataan, setelah pertemuan dengan Presiden Guatemala Otto Perez Molina, seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (10/12/2013).
”Iran menggunakan kurir diplomatik mereka untuk mentransfer bom dan senjata,” lanjut pernyataan Yaalon. Tuduhan itu mengacu kepada diplomat Iran yang tidak tunduk pada pemeriksaan.
“Kita tahu ada negara-negara Amerika Selatan seperti Kuba, Venezuela, Nikaragua dan Bolivia, di mana Iran mempertahankan basis teror di kedutaan mereka dan di antara penduduk Muslim Syiah setempat,” imbuh pernyataan Yaalon.
Israel dan Argentina telah lama menduga keterlibatan Iran dalam pemboman sebuah kawasan pusat Yahudi dan Kedutaan Israel di Buenos Aires pada 1990-an. Insiden yang menewaskan puluhan orang itu dibantah telah dilakukan Iran.
Baru-baru ini, Israel menyalahkan Iran dan Hizbullah atas serangan bom bunuh diri di sebuah bus yang dipenuhi turis Israel di Bulgaria pada Juli 2012. Dalam insiden itu, enam orang tewas, dan 35 lainnya terluka. Otoritas Bulgaria mengatakan Hizbullah berada di balik serangan itu.
Pekan lalu, Hizbullah juga menuding Israel sebagai dalang pembunuhan komandan Hizbullah di Beirut Libanon. Namun, Israel membantah tuduhan itu.
(mas)