Banyak pilot Rusia gunakan sertifikat penerbangan palsu
A
A
A
Sindonews.com – Banyak pilot komersial Rusia memperoleh sertifikat penerbangan tanpa menjalani pelatihan yang tepat atau pemeriksaan formal. Demikian dinyatakan oleh Komite Investigasi (IC) Rusia, Jumat (6/12/2013).
"Kami memiliki semua alasan untuk percaya, bahwa banyak pilot yang terutama bekerja di penerbangan kecil, telah menerima sertifikat palsu. Sebab, mereka pada dasarnya, tidak menjalami pelatihan yang memadai," kata Juru Bicara IC, Vladimir Markin pada wartawan, seperti dikutip dari Xinhua.
IC telah menyusun kasus pidana dan menggeledah kantor Kepala Pengawas Keamanan Penerbangan Rosaviatsia, yang mengawasi Pusat Pelatihan Penerbangan dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan sertifikat penerbangan untuk pilot baru.
Markin mengatakan, IC juga telah menyelidiki pusat-pusat pelatihan penerbangan di seluruh Rusia. “IC meragukan tentang bagaimana benar-benar Rosaviatsia melakukan inspeksi sertifikat penerbangan pilot,” katanya.
Penyelidikan ini didasari pada sebuah kecelakaan pesawat jet komersil Boeing-737 di Bandara Kazan, Ibu Kota Republik Tatarstan. Dalam kecelakaan yang terjadi pada 17 November tersebut, termasuk enam anggota awak, tewas.
Menurut IC, kapten pesawat nahas itu memperoleh sertifikat pilot melalui salah satu pusat pelatihan tersebut tersebut. Saat ini, Rusia memang membutuhkan banyak pilot. Pemerintah Rusia mengatakan, hanya sekitar 200 yang pilot baru yang lulus dari pusat pelatihan di negara ini setiap tahun. Sedangkan kebutuhan industri penerbangan lebih dari 1.000 pilot baru setiap tahun.
"Kami memiliki semua alasan untuk percaya, bahwa banyak pilot yang terutama bekerja di penerbangan kecil, telah menerima sertifikat palsu. Sebab, mereka pada dasarnya, tidak menjalami pelatihan yang memadai," kata Juru Bicara IC, Vladimir Markin pada wartawan, seperti dikutip dari Xinhua.
IC telah menyusun kasus pidana dan menggeledah kantor Kepala Pengawas Keamanan Penerbangan Rosaviatsia, yang mengawasi Pusat Pelatihan Penerbangan dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan sertifikat penerbangan untuk pilot baru.
Markin mengatakan, IC juga telah menyelidiki pusat-pusat pelatihan penerbangan di seluruh Rusia. “IC meragukan tentang bagaimana benar-benar Rosaviatsia melakukan inspeksi sertifikat penerbangan pilot,” katanya.
Penyelidikan ini didasari pada sebuah kecelakaan pesawat jet komersil Boeing-737 di Bandara Kazan, Ibu Kota Republik Tatarstan. Dalam kecelakaan yang terjadi pada 17 November tersebut, termasuk enam anggota awak, tewas.
Menurut IC, kapten pesawat nahas itu memperoleh sertifikat pilot melalui salah satu pusat pelatihan tersebut tersebut. Saat ini, Rusia memang membutuhkan banyak pilot. Pemerintah Rusia mengatakan, hanya sekitar 200 yang pilot baru yang lulus dari pusat pelatihan di negara ini setiap tahun. Sedangkan kebutuhan industri penerbangan lebih dari 1.000 pilot baru setiap tahun.
(esn)