Wartawati Palestina minta dinikahi oleh Presiden Abbas

Sabtu, 07 Desember 2013 - 20:21 WIB
Wartawati Palestina...
Wartawati Palestina minta dinikahi oleh Presiden Abbas
A A A
Sindonews.com - Iman Hareedy, seorang wartawati televisi Palestina melalui akunFacebook-nya meminta Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk menikahinya, Kamis (5/12/2013). Tak lama kemudian, wartawati berusia 28 tahun tersebut dipanggil untuk menghadap Komisi Penyidik Penyiaran Palestina pada Minggu (8/12/2013) besok.

Usai menerima surat panggilan tersebut, Hareedy mengaku takut bahwa dia akan dipecat dari kantornya dan mungkin juga akan dipenjara oleh pemerintah karena telah menghina Presiden Palestina. Hareedy menjelaskan, bahwa tujuan utama pengiriman surat tersebut sebenarnya bukan karena dia ingin dinikahi oleh Abbas.

Menurutnya, surat yang dilayangkannya itu adalah alat untuk menyampaikan penderitaan yang tengah dialami oleh pemuda-pemudi Palestina karena praktik nepotisme dan kurangnya kesempatan kerja. Melalui surat tersebut, dia berharap Pemimpin Palestina dapat mengatasi masalah dan mengurangi kesulitan yang dihadapi pemuda-pemudi Palestina saat ini.

"Yang Mulia, saya meminta anda menikahi saya agar saya memiliki kehidupan yang bermartabat dan menerima perlakuan yang manusiawi dari masyarakat. Saya ingin menggapai ambisi dan impian saya, seprti banyak pemuda-pemudi lain seusia saya yang mencari pekerjaan dan fasilitas hidup yang layak," ungkap Hareedy dalam suratnya.

Hareedy mengatakan, surat tersebut ditulis untuk menghentikan ketidakadilan yang dihadapi oleh Hareedy dan rekan-rekannya. "Saya bukan putri pejabat yang mampu mengabulkan keinginan dan impian anaknya. Saya juga bukan putri seorang pemimpin ataupun pria yang berpengaruh di negeri ini. Saya hanyalah seroang anak dari warga biasa dan saya bangga akan hal tersebut,"

"Namun, saya menyadari bahwa kenyataan kehidupan, pekerjaan, hak-hak sosial, ekonomi dan politik di Palestina hanya diperuntukan bagi kelurga pejabat," keluhnya.

"Yang Mulia, saya layak secara akademis dan keahlian, namun kesempatan tertutup bagi warga negara biasa. Yang Mulia tolong akhiri praktik ini dalam lembaga resmi pemerintah ataupun non pemerintah dan tolong rangkul para pemuda-pemudi Palestina," pungkasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0800 seconds (0.1#10.140)