Kedubes Australia di Timor Leste dilempari batu
A
A
A
Sindonews.com – Sekitar 100 pengunjuk rasa di Timor Leste melempari gedung Kedutaan Besar Australia di Dili, Timor Leste, Kamis (5/12/2013). Untuk meredam aksi ini, polisi Timor Leste melepaskan tembakan gas air mata.
Aksi ini adalah ungkapan kemarahan warga Timor Leste atas munculnya laporan, bahwa Australia diam-diam telah melakukan penyadapan pada acara musyawarah menteri di Dili pada 2004, untuk mendapatkan pengaruh dalam negosiasi soal kesepakatan pembagian pendapatan minyak dan gas.
Para pengunjuk rasa, yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa dan aktivis hak-hak Timor Leste, membawa spanduk yang bertuliskan, "Australia adalah pencuri" dan "Australia tidak memiliki moral". Para demonstran juga meneriakan kecaman, "Australia, imperialis, kapitalis!", Dan "Australia adalah pencuri minyak dunia".
"Para pemimpin Australia tidak menghormati orang-orang Timor Leste, karena kami sangat kecil, sangat miskin," kata seorang Juru Bicara demonstran, Juvinal Dias kepada AFP. Polisi membubarkan aksi ini, dengan alasan para demonstran tak memiliki izin untuk menggelar aksi demo.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Timor Leste, Fernando La Sama de Araujo mengatakan kepada AFP, bahwa dia "tidak senang" dengan tindakan Australia. "Kami menuntut pemerintah Australia berhenti memata-matai pengacara yang mewakili Timor Leste," tegasnya.
Aksi ini adalah ungkapan kemarahan warga Timor Leste atas munculnya laporan, bahwa Australia diam-diam telah melakukan penyadapan pada acara musyawarah menteri di Dili pada 2004, untuk mendapatkan pengaruh dalam negosiasi soal kesepakatan pembagian pendapatan minyak dan gas.
Para pengunjuk rasa, yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa dan aktivis hak-hak Timor Leste, membawa spanduk yang bertuliskan, "Australia adalah pencuri" dan "Australia tidak memiliki moral". Para demonstran juga meneriakan kecaman, "Australia, imperialis, kapitalis!", Dan "Australia adalah pencuri minyak dunia".
"Para pemimpin Australia tidak menghormati orang-orang Timor Leste, karena kami sangat kecil, sangat miskin," kata seorang Juru Bicara demonstran, Juvinal Dias kepada AFP. Polisi membubarkan aksi ini, dengan alasan para demonstran tak memiliki izin untuk menggelar aksi demo.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Timor Leste, Fernando La Sama de Araujo mengatakan kepada AFP, bahwa dia "tidak senang" dengan tindakan Australia. "Kami menuntut pemerintah Australia berhenti memata-matai pengacara yang mewakili Timor Leste," tegasnya.
(esn)