Oposisi Bangladesh kembali serukan aksi blokade
A
A
A
Sindonews.com – Partai oposisi utama Bangladesh, pada Kamis (5/12/2013), kembali menyerukan aksi blokade selama 72 jam non stop. Aksi ini direncanakan dimulai pada Sabtu (7/12/20130) pagi.
Salahuddin Ahmed, Juru Bicara Senior Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), menyatakan, pihaknya akan memblokade jalur kereta api, jalan raya, dan jalur air. Ahmed menyampaikan pesan ini melalui rekaman video yang dikirim dari lokasi yang tidak diketahui.
Pengumuman blokade terbaru ini dilayangkan beberapa jam sebelum berakhirnya aksi blokade 131 jam non stop, yang berakhir pada Kamis pagi. Sekitar 50 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka selama aksi blokade tersebut.
Kondisi keamanan di Bangladesh memang kian mengkhawatirkan, setelah oposisi melakukan aksi blokade. Bentrokan, pembakaran, pengrusakan, ledakan bom, dan penahanan dilaporkan terjadi dibanyak tempat.
Aksi blokade ini sendiri dimaksudkan untuk menekan pemerintah Bangladesh mengabulkan permintaan oposisi untuk menerapkan pemerintahan sementara dan menunda jadwal pemilu. Sementara Pemerintah Bangladesh sendiri telah menetapkan jadwal pemilu pada 5 Januari mendatang.
Salahuddin Ahmed, Juru Bicara Senior Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), menyatakan, pihaknya akan memblokade jalur kereta api, jalan raya, dan jalur air. Ahmed menyampaikan pesan ini melalui rekaman video yang dikirim dari lokasi yang tidak diketahui.
Pengumuman blokade terbaru ini dilayangkan beberapa jam sebelum berakhirnya aksi blokade 131 jam non stop, yang berakhir pada Kamis pagi. Sekitar 50 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka selama aksi blokade tersebut.
Kondisi keamanan di Bangladesh memang kian mengkhawatirkan, setelah oposisi melakukan aksi blokade. Bentrokan, pembakaran, pengrusakan, ledakan bom, dan penahanan dilaporkan terjadi dibanyak tempat.
Aksi blokade ini sendiri dimaksudkan untuk menekan pemerintah Bangladesh mengabulkan permintaan oposisi untuk menerapkan pemerintahan sementara dan menunda jadwal pemilu. Sementara Pemerintah Bangladesh sendiri telah menetapkan jadwal pemilu pada 5 Januari mendatang.
(esn)