465.000 kartu prabayar di AS diduga dibobol hacker
A
A
A
Sindonews.com - Pihak Bank JPMorgan Chase & Co yang bermarkas di New York, Amerika Serikat, memperingatkan kepada pengguna kartu tunai prabayar atas bahaya serangan hacker. Menurut mereka, 465.000 akun kartu prabayar kemungkinan besar telah dibobol hacker.
”Situs www.ucard.chase.com telah diserang pertengahan September 2013,” kata juru bicara bank, Michael Fusco kemarin, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/12/2013). Mereka mengklaim sudah melaporkan serangan hacker itu kepada aparat penegak hukum.
Juru bicara bank, Michael Fusco, mengatakan, bahwa pihak bank telah menyelidiki untuk mengetahui jumlah rekening yang kemungkinan terkena serangan. Dia menolak untuk membahas bagaimana para hacker menyerang jaringan bank.
Fusco mengatakan, bank belum menemukan dugaan pencurian uang akibat serangan hacker itu. Pejabat AS belum bisa dihubungi untuk memberikan konfirmasi. Pihak bank mengaku tidak tahu siapa dalang di balik serangan itu. Namun, FBI tengah menyelidiki kasus itu.
Serangan itu sejatinya bukan yang pertama kali terjadi di AS. Pada bulan Mei tahun ini, jaksa AS mengatakan jaringan cybercrime global yang telah membobol USD45 juta dari bank. Kelompok hacker menarik uang dari anjungan tunai mandiri di 27 negara.
”Situs www.ucard.chase.com telah diserang pertengahan September 2013,” kata juru bicara bank, Michael Fusco kemarin, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/12/2013). Mereka mengklaim sudah melaporkan serangan hacker itu kepada aparat penegak hukum.
Juru bicara bank, Michael Fusco, mengatakan, bahwa pihak bank telah menyelidiki untuk mengetahui jumlah rekening yang kemungkinan terkena serangan. Dia menolak untuk membahas bagaimana para hacker menyerang jaringan bank.
Fusco mengatakan, bank belum menemukan dugaan pencurian uang akibat serangan hacker itu. Pejabat AS belum bisa dihubungi untuk memberikan konfirmasi. Pihak bank mengaku tidak tahu siapa dalang di balik serangan itu. Namun, FBI tengah menyelidiki kasus itu.
Serangan itu sejatinya bukan yang pertama kali terjadi di AS. Pada bulan Mei tahun ini, jaksa AS mengatakan jaringan cybercrime global yang telah membobol USD45 juta dari bank. Kelompok hacker menarik uang dari anjungan tunai mandiri di 27 negara.
(mas)