Ingin berstatus Eropa, rakyat Ukraina bikin rantai manusia
A
A
A
Sindonews.com – Puluhan ribu rakyat Ukraina secara simbolis mengulurkan tangan satu sama lain membentuk rantai manusia. Demonstrasi damai itu dilakukan, karena mereka menginginkan status Ukraina masuk dalam Uni Eropa.
Aksi yang dilakukan mulai di Kiev Independence Square dan bersambung ke jalan-jalan utama di negara itu. ”Ini berarti bahwa mayoritas penduduk Ukraina ingin berada di Eropa,” kata Andrii Grytsiuk, seorang mahasiswa Lviv, Ukraina.
Sekitar 100 orang bahkan menyeberangi perbatasan Ukraina-Polandia untuk memperpanjang rantai manusia yang menembus Uni Eropa. ”Puluhan ribu orang terkunci tangan di semua kota dari Kiev ke perbatasan barat,” kata salah satu penyelenggara aksi rantai manusia, Oleksandr Pakhalchuk.
Ukraina yang merupakan percahan Uni Soviet gagal berintegrasi dengan Uni Eropa, setelah Presiden Viktor Yanukovich enggan menandatangani kesepakatan perdagangan bebas Uni Eropa. Yanukovich, melakukan hal itu, diduga karena terikat perjanjian dengan Rusia.
Reuters, pada Sabtu (30/11/2013), melaporkan, massa yang melakukan aksi membuat rantai manusia itu menyebut, Presiden Yanukovich telah ”mencuri mimpi” rakyat Ukraina yang ingin berintegrasi lebih dekat dengan Eropa. Di Independence Square, sekitar 10 ribu massa meneriakkan “Ukraina adalah
Eropa".
“Hari ini mereka mencuri mimpi kita, mimpi kita hidup secara normal sebagai warga negara,” kata juara tinju kelas berat Vitaly Klitschko, yang merupakan calon Presiden Ukraina 2015, saat ikut demonstrasi.
”Eropa adalah jalan keluar dari kekacauan yang kita hadapi, jalan keluar dari korupsi yang telah menggerogoti negara kita,” kata Andrey Dobrolet, 41, seorang pengacara. “Tapi sekarang kita melihat warna sebenarnya dari orang yang berkuasa,” lanjut dia mengkritik Presiden Yanukovich.
Aksi yang dilakukan mulai di Kiev Independence Square dan bersambung ke jalan-jalan utama di negara itu. ”Ini berarti bahwa mayoritas penduduk Ukraina ingin berada di Eropa,” kata Andrii Grytsiuk, seorang mahasiswa Lviv, Ukraina.
Sekitar 100 orang bahkan menyeberangi perbatasan Ukraina-Polandia untuk memperpanjang rantai manusia yang menembus Uni Eropa. ”Puluhan ribu orang terkunci tangan di semua kota dari Kiev ke perbatasan barat,” kata salah satu penyelenggara aksi rantai manusia, Oleksandr Pakhalchuk.
Ukraina yang merupakan percahan Uni Soviet gagal berintegrasi dengan Uni Eropa, setelah Presiden Viktor Yanukovich enggan menandatangani kesepakatan perdagangan bebas Uni Eropa. Yanukovich, melakukan hal itu, diduga karena terikat perjanjian dengan Rusia.
Reuters, pada Sabtu (30/11/2013), melaporkan, massa yang melakukan aksi membuat rantai manusia itu menyebut, Presiden Yanukovich telah ”mencuri mimpi” rakyat Ukraina yang ingin berintegrasi lebih dekat dengan Eropa. Di Independence Square, sekitar 10 ribu massa meneriakkan “Ukraina adalah
Eropa".
“Hari ini mereka mencuri mimpi kita, mimpi kita hidup secara normal sebagai warga negara,” kata juara tinju kelas berat Vitaly Klitschko, yang merupakan calon Presiden Ukraina 2015, saat ikut demonstrasi.
”Eropa adalah jalan keluar dari kekacauan yang kita hadapi, jalan keluar dari korupsi yang telah menggerogoti negara kita,” kata Andrey Dobrolet, 41, seorang pengacara. “Tapi sekarang kita melihat warna sebenarnya dari orang yang berkuasa,” lanjut dia mengkritik Presiden Yanukovich.
(mas)