Polisi Mesir tangkap 200 demonstran
A
A
A
Sindonews.com – Mesir kembali bergolak. Pada Jumat (29/11/2013), Polisi Mesir dilaporkan telah menangkap sekitar 200 orang yang melakukan aksi demo di sejumlah kota di negara itu.
Di Kairo, polisi menembakkan gas air mata ke arah ratusan pendukung presiden terguling Mohamed Morsi yang berkumpul di depan salah satu istana presiden di ibu kota. Seorang wartawan AFP juga mengaku mendengar suara tembakan.
Aparat juga menembakkan gas air mata ke arah puluhan kaum Islamis yang berkumpul di Distrik Mohandessin, Kairo dan di jalan utama yang mengarah ke piramida Giza. Para pengunjuk rasa membalas tindakan aparat dengan melemparkan batu dan membakar ban.
Aksi protes juga terjadi di Kota Alexandria, Suez, Mahallah, dan Qena. “Setidaknya 183 orang ditangkap, termasuk 106 di Kairo,” kata pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir, seperti dikutip dari AFP. Selain itu, delapan orang dilaporkan terluka, tambah pernyataan tersebut.
Gelombang protes ini terjadi satu hari setelah polisi menangkap blogger terkemuka, Alaa Abdel Fattah. Kelompok-kelompok pro demokrasi sangat marah dengan penangkapan Fattah ini. Sumber pengadilan mengatakan, Fattah dituduh mengadakan demonstrasi yang tidak sah, menghasut orang untuk kerusuhan, menyerang seorang polisi, dan mencuri walkie -talkie.
Di Kairo, polisi menembakkan gas air mata ke arah ratusan pendukung presiden terguling Mohamed Morsi yang berkumpul di depan salah satu istana presiden di ibu kota. Seorang wartawan AFP juga mengaku mendengar suara tembakan.
Aparat juga menembakkan gas air mata ke arah puluhan kaum Islamis yang berkumpul di Distrik Mohandessin, Kairo dan di jalan utama yang mengarah ke piramida Giza. Para pengunjuk rasa membalas tindakan aparat dengan melemparkan batu dan membakar ban.
Aksi protes juga terjadi di Kota Alexandria, Suez, Mahallah, dan Qena. “Setidaknya 183 orang ditangkap, termasuk 106 di Kairo,” kata pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir, seperti dikutip dari AFP. Selain itu, delapan orang dilaporkan terluka, tambah pernyataan tersebut.
Gelombang protes ini terjadi satu hari setelah polisi menangkap blogger terkemuka, Alaa Abdel Fattah. Kelompok-kelompok pro demokrasi sangat marah dengan penangkapan Fattah ini. Sumber pengadilan mengatakan, Fattah dituduh mengadakan demonstrasi yang tidak sah, menghasut orang untuk kerusuhan, menyerang seorang polisi, dan mencuri walkie -talkie.
(esn)