Korsel revisi buku pelajaran sejarah
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Pendidikan Korea Selatan (Korsel) telah memerintahkan revisi atas sejumlah buku sejarah sekolah tinggi. Dalam sebuah pernyataan, Jumat (29/11/2013), Kementerian Pendidikan Korsel memerintahkan revisi pada tujuh buku pelajaran sejarah yang sebelumnya telah disetujui pemerintah.
“Kegagalan untuk melakukannya (revisi) akan mengakibatkan penerbitan buku-buku itu benar-benar dihentikan,” kata pernyataan Kementerian Pendidikan Korsel. Revisi yang diperintahkan meliputi 41 kasus.
Menurutnya, 41 revisi itu mulai materi pelajaran soal pembunuhan warga sipil selama Perang Korea 1950-1953, perselisihan teritorial dengan Jepang, dan pelanggaran hak asasi manusia Korea Utara.
"Faktor yang paling penting untuk menentukan subyek modifikasi, di mana jika ada kesalahan faktual dan unsur-unsur yang negatif dapat mempengaruhi perspektif siswa dari peristiwa sejarah yang tepat," kata Wakil Menteri Pendidikan Korsel, Na Seung-Il, seperti dikutip dari AFP.
“Kegagalan untuk melakukannya (revisi) akan mengakibatkan penerbitan buku-buku itu benar-benar dihentikan,” kata pernyataan Kementerian Pendidikan Korsel. Revisi yang diperintahkan meliputi 41 kasus.
Menurutnya, 41 revisi itu mulai materi pelajaran soal pembunuhan warga sipil selama Perang Korea 1950-1953, perselisihan teritorial dengan Jepang, dan pelanggaran hak asasi manusia Korea Utara.
"Faktor yang paling penting untuk menentukan subyek modifikasi, di mana jika ada kesalahan faktual dan unsur-unsur yang negatif dapat mempengaruhi perspektif siswa dari peristiwa sejarah yang tepat," kata Wakil Menteri Pendidikan Korsel, Na Seung-Il, seperti dikutip dari AFP.
(esn)