Atas nama jihad anak-anak Turki dikirim ke Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Seorang warga Turki bernama Abu Huseyin, membuat pengakuan yang mengejutkan. Dia mengaku merekrut dan mengirim puluhan orang, termasuk anak-anak Turki ke medan perang di Suriah.
Huseyin mengklaim anak-anak Turki yang dia kirim ke Suriah untuk berjihad di jalan Tuhan. Mereka dikirim untuk melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Para politisi Turki pun mencemaskan anak-anak Turki yang terpengaruh kelompok radikal jika bergabung dengan para militan garis keras yang juga melawan pasukan Assad di Suriah.
”Kami mengirim mereka yang berada di jalan Tuhan untuk jihad,” kata Abu Huseyin, yang berprofesi sebagai pedagang itu, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (26/11/2013). Dia mengklaim merekrut orang-orang dari Turki, Arab Saudi, dan suku Kurdi dari berbagai negara untuk menembus perbatasan Suriah dan memerangi pasukan Assad.
”Tidak ada yang memberitahu orang-orang untuk pergi berperang. Sebagian besar dari mereka bertemu dalam kelompok tiga atau lima orang dan membuat keputusan sendiri untuk pergi,” ujarnya melalui telepon, dan menolak bertemu langsung karena takut aktivitasnya terancam.
Seperti diketahui, Turki menjadi pendukung vokal pemberontak yang berperang melawan pasukan Assad. Tapi politisi oposisi Turki, Mehmet Seker dari Partai Republik Rakyat (CHP) mencemaskan anak-anak Turki yang terpengaruh untuk ikut berperang di Suriah.
Dia mengkritik sikap Pemerintah Turki yang tidak mencegah tindakan itu. ”Ini adalah ketakutan terbesar kami,” ujar Mehmet Seker kepada Reuters . "Mereka menerima pelatihan di sana. Pikiran mereka telah mengkristal. Orang-orang ini bisa dengan mudah melakukan serangan di Turki.”
Para pejabat Turki menolak setiap pendapat, bahwa penentangan mereka terhadap Assad, sebagai bentuk pro-kelompok garis keras termasuk al-Qaeda. ”Ungkapan ‘cinta al-Qaeda’ digunakan tentang saya pribadi. Tidak ada menteri negara Turki memupuk simpati khusus untuk al-Qaeda atau kelompok teroris,” kata Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu.
Huseyin mengklaim anak-anak Turki yang dia kirim ke Suriah untuk berjihad di jalan Tuhan. Mereka dikirim untuk melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Para politisi Turki pun mencemaskan anak-anak Turki yang terpengaruh kelompok radikal jika bergabung dengan para militan garis keras yang juga melawan pasukan Assad di Suriah.
”Kami mengirim mereka yang berada di jalan Tuhan untuk jihad,” kata Abu Huseyin, yang berprofesi sebagai pedagang itu, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (26/11/2013). Dia mengklaim merekrut orang-orang dari Turki, Arab Saudi, dan suku Kurdi dari berbagai negara untuk menembus perbatasan Suriah dan memerangi pasukan Assad.
”Tidak ada yang memberitahu orang-orang untuk pergi berperang. Sebagian besar dari mereka bertemu dalam kelompok tiga atau lima orang dan membuat keputusan sendiri untuk pergi,” ujarnya melalui telepon, dan menolak bertemu langsung karena takut aktivitasnya terancam.
Seperti diketahui, Turki menjadi pendukung vokal pemberontak yang berperang melawan pasukan Assad. Tapi politisi oposisi Turki, Mehmet Seker dari Partai Republik Rakyat (CHP) mencemaskan anak-anak Turki yang terpengaruh untuk ikut berperang di Suriah.
Dia mengkritik sikap Pemerintah Turki yang tidak mencegah tindakan itu. ”Ini adalah ketakutan terbesar kami,” ujar Mehmet Seker kepada Reuters . "Mereka menerima pelatihan di sana. Pikiran mereka telah mengkristal. Orang-orang ini bisa dengan mudah melakukan serangan di Turki.”
Para pejabat Turki menolak setiap pendapat, bahwa penentangan mereka terhadap Assad, sebagai bentuk pro-kelompok garis keras termasuk al-Qaeda. ”Ungkapan ‘cinta al-Qaeda’ digunakan tentang saya pribadi. Tidak ada menteri negara Turki memupuk simpati khusus untuk al-Qaeda atau kelompok teroris,” kata Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu.
(mas)