Hubungan dengan RI retak, Australia pertaruhkan 22 kerjasama
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, optimistis hubungan dengan Indonesia akan membaik. Dia yakin, surat balasan dari Perdana Menteri Australia Tony Abbott mampu menenangkan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hubungan Australia dan Indonesia retak, setelah skandal penyadapan intelijen Australia terhadap ponsel SBY tahun 2009 terbongkar. Bishop mengatakan, Australia dan Indonesia terikat puluhan kerjasama dan puluhan proyek besar. Jika hubungan kedua pihak bermasalah, puluhan kerjasama itu menjadi pertaruhan.
”Saya (masih percaya diri) hubungan ini terlalu penting bagi kedua negara, dan kami akan bekerja sangat keras untuk membangun hubungan yang sudah tercipta,” ujar Bishop, Senin (25/11/2013), seperti dikutip news.com.au.
Bishop melanjutkan, hubungan Australia dan Indonesia mencakup 22 departemen Pemerintah Australia dan badan-badan yang terlibat dalam 60 proyek besar yang terkait dengan kepentingan Indonesia.
”Pendidikan, perdagangan, pertanian, lingkungan hidup , kerjasama penelitian ilmiah, AFP (kepolisian), pertahanan. Seluruh pemerintah kami memiliki hubungan yang sangat mendalam,” papar Bishop.
Bishop mengklaim ia telah menjalin kontak dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty M. Natalegawa, sejak skandal penyadapan ponsel SBY tahun 2009 memicu kemarahan Pemerintah Indonesia.
Dia menegaskan tidak akan ada komentar tentang masalah-masalah intelijen untuk publik. ”Ini adalah salah satu hubungan yang paling penting yang kita miliki, dan pemerintah Abbott bertekad untuk memastikan tantangan apa pun yang kita sedang hadapi dalam hubungan itu, kami bekerja sangat keras untuk membangun ikatan yang akan bertahan,” imbuh Bishop.
Hubungan Australia dan Indonesia retak, setelah skandal penyadapan intelijen Australia terhadap ponsel SBY tahun 2009 terbongkar. Bishop mengatakan, Australia dan Indonesia terikat puluhan kerjasama dan puluhan proyek besar. Jika hubungan kedua pihak bermasalah, puluhan kerjasama itu menjadi pertaruhan.
”Saya (masih percaya diri) hubungan ini terlalu penting bagi kedua negara, dan kami akan bekerja sangat keras untuk membangun hubungan yang sudah tercipta,” ujar Bishop, Senin (25/11/2013), seperti dikutip news.com.au.
Bishop melanjutkan, hubungan Australia dan Indonesia mencakup 22 departemen Pemerintah Australia dan badan-badan yang terlibat dalam 60 proyek besar yang terkait dengan kepentingan Indonesia.
”Pendidikan, perdagangan, pertanian, lingkungan hidup , kerjasama penelitian ilmiah, AFP (kepolisian), pertahanan. Seluruh pemerintah kami memiliki hubungan yang sangat mendalam,” papar Bishop.
Bishop mengklaim ia telah menjalin kontak dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty M. Natalegawa, sejak skandal penyadapan ponsel SBY tahun 2009 memicu kemarahan Pemerintah Indonesia.
Dia menegaskan tidak akan ada komentar tentang masalah-masalah intelijen untuk publik. ”Ini adalah salah satu hubungan yang paling penting yang kita miliki, dan pemerintah Abbott bertekad untuk memastikan tantangan apa pun yang kita sedang hadapi dalam hubungan itu, kami bekerja sangat keras untuk membangun ikatan yang akan bertahan,” imbuh Bishop.
(mas)