Di Yaman, anggota DPR ditembak mati
A
A
A
Sindonews.com - Seorang anggota parlemen Yaman ditembak mati oleh orang bersenjata di Sanaa Jumat (22/11/2013). Demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Yaman, Sabtu (23/11/2013).
”(Anggota DPR) Abdul Karim Jedban ditembak pria bersenjata yang naik sepeda motor, ketika Jedban sedang dalam perjalanan pulang,” kata seorang pejabat senior kementerian itu, yang minta namanya dirahasiakan karena merasa terancam.
Sementara itu, mengutip laman CNN, dalam sebuah insiden terpisah, tapi di daerah yang sama di Sanaa , sebuah konvoi PBB ditembaki. Kendati demikian para duta PBB yang sedang dalam perjalanan ke hotel itu tidak ada yang terluka.
Pembunuhan Jedban, anggota DPR yang mewakili warga Houthi pro-kaum Syiah dalam Konferensi Dialog Nasional (NDC), merupakan pukulan besar bagi masa transisi negara itu.
Pembicaraan rekonsiliasi NDC yang didukung PBB ditujukan untuk menyusun konstitusi baru dan menjadi dasar untuk pelaksanaan pemilu yang akan digelar tahun depan.
Juru bicara Houthi, Hasan al-Hamran mengutuk pembunuhan Jedban. Dia menuntut jawaban segera dari pemerintah. Dia mengatakan bahwa pembunuhan terbaru itu menimbulkan kekhawatiran yang serius. “Pembunuhan Jedban adalah bentuk kesakitan dari sebuah kemajuan politik,” kata al- Hamran .
Presiden Yama , Abdu Rabu Mansour Hadi, telah memerintahkan sebuah komite investigasi yang dipimpin oleh beberapa pejabat terkemuka untuk menyelidiki insiden tersebut secepatnya.
”(Anggota DPR) Abdul Karim Jedban ditembak pria bersenjata yang naik sepeda motor, ketika Jedban sedang dalam perjalanan pulang,” kata seorang pejabat senior kementerian itu, yang minta namanya dirahasiakan karena merasa terancam.
Sementara itu, mengutip laman CNN, dalam sebuah insiden terpisah, tapi di daerah yang sama di Sanaa , sebuah konvoi PBB ditembaki. Kendati demikian para duta PBB yang sedang dalam perjalanan ke hotel itu tidak ada yang terluka.
Pembunuhan Jedban, anggota DPR yang mewakili warga Houthi pro-kaum Syiah dalam Konferensi Dialog Nasional (NDC), merupakan pukulan besar bagi masa transisi negara itu.
Pembicaraan rekonsiliasi NDC yang didukung PBB ditujukan untuk menyusun konstitusi baru dan menjadi dasar untuk pelaksanaan pemilu yang akan digelar tahun depan.
Juru bicara Houthi, Hasan al-Hamran mengutuk pembunuhan Jedban. Dia menuntut jawaban segera dari pemerintah. Dia mengatakan bahwa pembunuhan terbaru itu menimbulkan kekhawatiran yang serius. “Pembunuhan Jedban adalah bentuk kesakitan dari sebuah kemajuan politik,” kata al- Hamran .
Presiden Yama , Abdu Rabu Mansour Hadi, telah memerintahkan sebuah komite investigasi yang dipimpin oleh beberapa pejabat terkemuka untuk menyelidiki insiden tersebut secepatnya.
(mas)