Israel: Makin kuat Iran, makin kuat Hizbullah & Jihad Islam
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya'alon bertemu dengan mitranya Menhan Kanada Robert Nicholson di Ottawa, Kamis (21/11/2013). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari lobi Israel agar mendukung mereka mencegah agar perundingan nuklir Iran yang sedang berlangsung di Jenewa tidak hanya meringankan sanksi ekonomi terhadap Iran tetapi juga membatasi pengembangan program nuklir mereka.
"Iran adalah basis teror setiap konflik di Timur Tengah dan mereka juga telah mendirikan basis teror di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Mereka ingin mengalahkan budaya barat dan siap berkorban untuk mencapai tujuan mereka," ungkap Ya'alon
Ya'alon melanjutkan, "Yang diinginkan Iran berada di bawah payung nuklir dan mereka tetap melanjutkan aksi teror, seperti menggunakan "bom kotor" kepada sejumlah target di dunia Barat. Oleh karena itu, kita tidak boleh mentolerir nuklir Iran. Satu-satunya cara adalah, penghentian proyek nuklir Iran," ujarnya.
Ya'alon kemudian menyerukan agar Iran tetap mendapatkan sanksi ekonomi lebih lanjut sebab jelas ada ancamam militer dari Iran. Dia kemudian memperingatkan, jika pada tahap ini sanksi dipermudah, sejumlah negara dan perusahaan akan memperbaharui hubungan Iran dan akan menghilangkan tekanan ekonomi terhadap mereka.
"Kami memutuskan berdiri, sebelum tercipta sebuah kesepakatan yang buruk dengan Iran, yang akan membuat mereka rezim itu melestarikan kemampuan pengayaan uranium dan beroperasi tanpa tekanan," ungkap Ya'lon.
"Jika Iran makin kuat, maka Hizbullah dan Jihad Islam makin kuat. Pasukan tersebut kemudiah akan menantang barat dan kami," imbuh Ya'alon.
Mengakhiri pembicaraan kepada Nicholson, dia mengungkapkan bahwa Israel menikmati memiliki kedekatan hubungan militer dengan Kanada.
"Ikatan ini didasarkan pada nilai-nilai bersama, termasuk demokrasi dan supremasi hukum. Kerja dalam hal pertahanan terus membaik, dan saya yakin bahwa kita akan menemukan jalan untuk memperluas hubungan pertahananlebih jauh dalam waktu dekat," pungkasnya.
"Iran adalah basis teror setiap konflik di Timur Tengah dan mereka juga telah mendirikan basis teror di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Mereka ingin mengalahkan budaya barat dan siap berkorban untuk mencapai tujuan mereka," ungkap Ya'alon
Ya'alon melanjutkan, "Yang diinginkan Iran berada di bawah payung nuklir dan mereka tetap melanjutkan aksi teror, seperti menggunakan "bom kotor" kepada sejumlah target di dunia Barat. Oleh karena itu, kita tidak boleh mentolerir nuklir Iran. Satu-satunya cara adalah, penghentian proyek nuklir Iran," ujarnya.
Ya'alon kemudian menyerukan agar Iran tetap mendapatkan sanksi ekonomi lebih lanjut sebab jelas ada ancamam militer dari Iran. Dia kemudian memperingatkan, jika pada tahap ini sanksi dipermudah, sejumlah negara dan perusahaan akan memperbaharui hubungan Iran dan akan menghilangkan tekanan ekonomi terhadap mereka.
"Kami memutuskan berdiri, sebelum tercipta sebuah kesepakatan yang buruk dengan Iran, yang akan membuat mereka rezim itu melestarikan kemampuan pengayaan uranium dan beroperasi tanpa tekanan," ungkap Ya'lon.
"Jika Iran makin kuat, maka Hizbullah dan Jihad Islam makin kuat. Pasukan tersebut kemudiah akan menantang barat dan kami," imbuh Ya'alon.
Mengakhiri pembicaraan kepada Nicholson, dia mengungkapkan bahwa Israel menikmati memiliki kedekatan hubungan militer dengan Kanada.
"Ikatan ini didasarkan pada nilai-nilai bersama, termasuk demokrasi dan supremasi hukum. Kerja dalam hal pertahanan terus membaik, dan saya yakin bahwa kita akan menemukan jalan untuk memperluas hubungan pertahananlebih jauh dalam waktu dekat," pungkasnya.
(esn)