AS kecam pidato Khamenei
A
A
A
Sindonews.com - Samantha Power, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB mengecam pernyataan yang diungkapkan Pemimpin Tertinggi Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Kamis (22/11/2013).
"Biar saya perjelas, kecaman kepada komentar Ayatollah yang sangat menjijikan itu," ungkap Power kepada CNN dalam acara "New Day". "Yang akan saya katakan adalah, bahwa kami sangat tidak percaya dengan komentar tersebut, yang datang di saat perundingan nuklir berjalan maju," lanjutnya.
"Itu sebabnya, kami menempatkan negosiasi di tempat pertama. Tentunya untuk memastikan, bahwa rezim tersebut tidak dapat memperoleh senjata nuklir yang tidak hanya mengancaman Israel, tapi juga untuk wilayah yang lebih luas dan manusia," papar Power.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, tidak mengecam komentar Khamanei. Namun, ia menyatakan rasa tidak setuju. "Jelas, kita sangat tidak setuju (dengan pernyataan Khamenei)," ungkap Kerry kepada Komite Senat Hubungan Luar Negeri AS.
Menurut Kerry, itu adalah sebuah inflamasi dan tidak perlu dilakukan. "Menurut saya, saat ini kita sedang mengupayakan sebuah negosiasi dan mencari tahu apa yang bisa kita lakukan agar mencapai sebuah kesepakatan. Hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah mengkaji ulang," lanjutnya.
"Tentu kami tidak habis pikir dengan yang telah terjadi. Ungkapan itu menantang akal, norma kesopanan, keadilan dan kejujuran. Kami sudah melewati ini sebelumnya, seperti kami dengan pernyataan sebelumnya tentang Holocaust yang sangat menggangu," imbuh Kerry.
Seperti diketahui, dalam pidato terbaru di sebuah acara militer, Khamenei membuat komentar meremehkan Israel dan menuduh AS meluncurkan serangan nuklir terhadap Jepang saat mereka telah menyerah dalam Perang Dunia II.
Khamanei mengatakan kepada komandan milisi Iran, bahwa, musuh bebuyutan Iran adalah Israel dan mereka ditakdirkan untuk runtuh. "Anjing gila dari Timur Tengah dan sejumlah pemimpinnya tidak layak disebut sebagai manusia," kecam Khamenei. Ia juga mengatakan kematian bagi Amerika, kematian bagi Israel dan menyebut orang Yahudi bukanlah manusia.
"Biar saya perjelas, kecaman kepada komentar Ayatollah yang sangat menjijikan itu," ungkap Power kepada CNN dalam acara "New Day". "Yang akan saya katakan adalah, bahwa kami sangat tidak percaya dengan komentar tersebut, yang datang di saat perundingan nuklir berjalan maju," lanjutnya.
"Itu sebabnya, kami menempatkan negosiasi di tempat pertama. Tentunya untuk memastikan, bahwa rezim tersebut tidak dapat memperoleh senjata nuklir yang tidak hanya mengancaman Israel, tapi juga untuk wilayah yang lebih luas dan manusia," papar Power.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, tidak mengecam komentar Khamanei. Namun, ia menyatakan rasa tidak setuju. "Jelas, kita sangat tidak setuju (dengan pernyataan Khamenei)," ungkap Kerry kepada Komite Senat Hubungan Luar Negeri AS.
Menurut Kerry, itu adalah sebuah inflamasi dan tidak perlu dilakukan. "Menurut saya, saat ini kita sedang mengupayakan sebuah negosiasi dan mencari tahu apa yang bisa kita lakukan agar mencapai sebuah kesepakatan. Hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah mengkaji ulang," lanjutnya.
"Tentu kami tidak habis pikir dengan yang telah terjadi. Ungkapan itu menantang akal, norma kesopanan, keadilan dan kejujuran. Kami sudah melewati ini sebelumnya, seperti kami dengan pernyataan sebelumnya tentang Holocaust yang sangat menggangu," imbuh Kerry.
Seperti diketahui, dalam pidato terbaru di sebuah acara militer, Khamenei membuat komentar meremehkan Israel dan menuduh AS meluncurkan serangan nuklir terhadap Jepang saat mereka telah menyerah dalam Perang Dunia II.
Khamanei mengatakan kepada komandan milisi Iran, bahwa, musuh bebuyutan Iran adalah Israel dan mereka ditakdirkan untuk runtuh. "Anjing gila dari Timur Tengah dan sejumlah pemimpinnya tidak layak disebut sebagai manusia," kecam Khamenei. Ia juga mengatakan kematian bagi Amerika, kematian bagi Israel dan menyebut orang Yahudi bukanlah manusia.
(esn)