Redam amarah SBY, Abbott diminta pakai jurus Obama
A
A
A
Sindonews.com – Bekas Perdana Menteri Australia Julia Gilard angkat bicara soal dugaan penyadapan ponsel Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono oleh intelijen Australia.
Perdana Menteri Tonny Abbott dia minta mencontoh cara Barack Obama ketika Kanselir Jerman Angela Merkel marah seperti halnya SBY ketika tahu ponselnya disadap.
Menurutnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama bereaksi cepat untuk menenangkan Kanselir Jerman Angela Merkel, ketika dia marah atas laporan bahwa ponselnya disadap intelijen AS.
”Jika dia telah menyadari itu (penyadapan) tidak diterima, dia pasti bisa mengatakan untuk masa depan tidak akan terjadi lagi,” kata Gilard, kepada CNN yang dilansir kemarin.
”Saya berpikir bahwa itu respon yang tepat dari Australia ke Indonesia saat ini sangat sulit,” lanjut Gilard.
Namun, usulan itu ditentang keras oleh bekas Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer. Mengutip laman news.com.au, Jumat (22/11/2013), Downer menyebut, tindakan Obama kala itu terlalu jauh untuk mengkonfirmasi tuduhan penyadapan ponsel Merkel. Bahkan, Obama menjanjikan penyadapan itu tidak akan pernah terjadi lagi.
”Jika Tony Abbott yang mengatakan 'wah saya minta maaf soal itu', dia akan mengungkapkan bahwa seolah-olah tuduhan itu benar,” ujar Downer. Menurutnya, sudah menjadi doktrin bahwa Pemerintah Australia tidak mengurusi masalah-masalah intlijen.
”Ketika Anda (Abbott) melakukan itu, sistem seluruh intelijen secara bertahap akan terurai,” imbuh Dowener. Downer mengatakan masalah saat ini akan menjadi tantangan yang sulit untuk memulihkan hubungan Indonesia dan Australia tanpa mengorbankan intelijen Australia.
Perdana Menteri Tonny Abbott dia minta mencontoh cara Barack Obama ketika Kanselir Jerman Angela Merkel marah seperti halnya SBY ketika tahu ponselnya disadap.
Menurutnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama bereaksi cepat untuk menenangkan Kanselir Jerman Angela Merkel, ketika dia marah atas laporan bahwa ponselnya disadap intelijen AS.
”Jika dia telah menyadari itu (penyadapan) tidak diterima, dia pasti bisa mengatakan untuk masa depan tidak akan terjadi lagi,” kata Gilard, kepada CNN yang dilansir kemarin.
”Saya berpikir bahwa itu respon yang tepat dari Australia ke Indonesia saat ini sangat sulit,” lanjut Gilard.
Namun, usulan itu ditentang keras oleh bekas Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer. Mengutip laman news.com.au, Jumat (22/11/2013), Downer menyebut, tindakan Obama kala itu terlalu jauh untuk mengkonfirmasi tuduhan penyadapan ponsel Merkel. Bahkan, Obama menjanjikan penyadapan itu tidak akan pernah terjadi lagi.
”Jika Tony Abbott yang mengatakan 'wah saya minta maaf soal itu', dia akan mengungkapkan bahwa seolah-olah tuduhan itu benar,” ujar Downer. Menurutnya, sudah menjadi doktrin bahwa Pemerintah Australia tidak mengurusi masalah-masalah intlijen.
”Ketika Anda (Abbott) melakukan itu, sistem seluruh intelijen secara bertahap akan terurai,” imbuh Dowener. Downer mengatakan masalah saat ini akan menjadi tantangan yang sulit untuk memulihkan hubungan Indonesia dan Australia tanpa mengorbankan intelijen Australia.
(mas)