AS keluarkan travel warning ke Korut
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Amerika Serikat telah memperbaharui peringatan kepada warganya agar tidak bepergian (travel warning) ke Korea Utara (Korut). Lembaga travel warning AS mendesak warga AS untuk menghindari perjalanan terbang ke Korut dan tidak akan mengizinkan mereka untuk berkunjung ke negara komunis tersebut, Selasa (19/11/2013).
Peringatan itu menyusul tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Korut terhadap warga AS. Merrill Newman (85), seorang veteran Amerika Serikat (AS) yang bermimpi mengunjungi Korut. Ia ditahan saat berada dalam pesawat yang akan mengangkutnya kembali ke AS pada 26 Oktober lalu.
Newman Jeff, putra Newman mengatakan kepada CNN, Rabu (21/11/2013) mengatakan, sehari sebelum kembali ke AS, ayahnya melakukan pertemuan dengan seorang pejabat Korut, dia membicarakan kondisi Angkatan Darat Korut setelah lebih 50 tahun perang berakhir.
Keesokan harinya, lima menit sebelum pesawatnya lepas landas, dia dikawal turun dari pesawat. "Mengapa ayah sangat ingin melakukan perjalanan ke negara yang terisolasi tersebut, di mana AS tidak memiliki hubungan diplomatik? Itu adalah sebuah mimpi seorang veteran," ungkap Jeff
Setelah ditahan, belum ada kabar terbaru tentang nasib Newman. Sejumlah kerabat Newman dan Pemerintah AS hingga kini sedang mengupayakan pembabasannya. Departemen Luar Negeri AS telah mengetahui kabar tersebut, namun mereka menolak berkomentar dengan alasan privasi.
Sementara itu, utusan khusus AS untuk Korut, Glyn Davies telah meminta pemerintah Korut membebaskan Newman. "Melalui kedutaan Swedia di Pyonyang, AS sedang berusaha sangat keras untuk menyelesaikan masalah ini," ungkap Davies. "Ada pejabat AS yang telah melakukan kontak rutin dengan kelurga mereka yang ditahan di Korut," imbuh Davies.
"Secara umum yang lebih penting bagi AS, lebih bertangung jawab untuk melakukan segala hal yang kami bisa untuk mengamankan kesejahteraan warga AS di luar negeri. Tapi, penahanan warga AS dan pembicaraan tentang program nuklir Korut adalah dua hal yang berbeda," tutur Davies.
"Saya tidak mau membuat itu seperti sebuah garis. Saya pastinya berpikir bahwa Korut seharusnya berfikir panjang dan keras tentang kasus penahanan tersebut," imbaunya.
Peringatan itu menyusul tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Korut terhadap warga AS. Merrill Newman (85), seorang veteran Amerika Serikat (AS) yang bermimpi mengunjungi Korut. Ia ditahan saat berada dalam pesawat yang akan mengangkutnya kembali ke AS pada 26 Oktober lalu.
Newman Jeff, putra Newman mengatakan kepada CNN, Rabu (21/11/2013) mengatakan, sehari sebelum kembali ke AS, ayahnya melakukan pertemuan dengan seorang pejabat Korut, dia membicarakan kondisi Angkatan Darat Korut setelah lebih 50 tahun perang berakhir.
Keesokan harinya, lima menit sebelum pesawatnya lepas landas, dia dikawal turun dari pesawat. "Mengapa ayah sangat ingin melakukan perjalanan ke negara yang terisolasi tersebut, di mana AS tidak memiliki hubungan diplomatik? Itu adalah sebuah mimpi seorang veteran," ungkap Jeff
Setelah ditahan, belum ada kabar terbaru tentang nasib Newman. Sejumlah kerabat Newman dan Pemerintah AS hingga kini sedang mengupayakan pembabasannya. Departemen Luar Negeri AS telah mengetahui kabar tersebut, namun mereka menolak berkomentar dengan alasan privasi.
Sementara itu, utusan khusus AS untuk Korut, Glyn Davies telah meminta pemerintah Korut membebaskan Newman. "Melalui kedutaan Swedia di Pyonyang, AS sedang berusaha sangat keras untuk menyelesaikan masalah ini," ungkap Davies. "Ada pejabat AS yang telah melakukan kontak rutin dengan kelurga mereka yang ditahan di Korut," imbuh Davies.
"Secara umum yang lebih penting bagi AS, lebih bertangung jawab untuk melakukan segala hal yang kami bisa untuk mengamankan kesejahteraan warga AS di luar negeri. Tapi, penahanan warga AS dan pembicaraan tentang program nuklir Korut adalah dua hal yang berbeda," tutur Davies.
"Saya tidak mau membuat itu seperti sebuah garis. Saya pastinya berpikir bahwa Korut seharusnya berfikir panjang dan keras tentang kasus penahanan tersebut," imbaunya.
(esn)