Jenderal Sisi: Kami siap mati untuk Mesir
A
A
A
Sindonews.com – Kepala militer Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, mengeluarkan komentar yang menantang para “teroris”. Sisi mengatakan, angkatan bersenjata siap mati untuk mempertahankan Mesir.
Komentara Jenderal Sisi itu disampaikan kemarin, dalam sebuah pidato yang disiarkan stasiun televisi Mesir. Pidato itu untuk menanggapi serangan bom mobil yang mengguncang Sinai Utara, dan menewaskan 10 tentara Mesir.
”Orang harus tahu bahwa kita semua siap mati agar Mesir tetap hidup,” katanya, dilansir situs berita Mesir, al-Ahram, Kamis (21/11/2013).
”Setiap orang yang menggunakan senjata terhadap militer dan polisi adalah teroris yang ingin menghancurkan orang-orangnya sendiri. Kami berada di sana untuk melawan ini dan dibunuh untuk tujuan ini,” tegas Jenderal Sisi.
Serangan bom mobil di Kota el-Arish, Sinai Utara, yakni wilayah yang berbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza , Palestina, dianggap sebagai salah satu serangan yang paling mematikan. Wilayah Sinai tak henti-hentinya dilanda kekerasan, sejak Presiden Mohamed Morsi digulingkan militer Mesir pada 3 Juli 2013.
Sementara itu, semalam seorang tentara Mesir dibunuh di pangkalan udara di Almaza, Kairo. Jenderal Sisis menyempatkan secara khusus untuk menghadiri pemakaman para tentara yang tewas.
”Kami tidak takut, karena kita tahu jika kita jatuh saat membela negara, kita akan menjadi martir, kita akan berdiri seperti martir di hadapan Tuhan,” ucap Sisi. ”Hanya Tuhan yang tahu rasa sakit dalam jiwa kita,” tutup pidato Sisi.
Komentara Jenderal Sisi itu disampaikan kemarin, dalam sebuah pidato yang disiarkan stasiun televisi Mesir. Pidato itu untuk menanggapi serangan bom mobil yang mengguncang Sinai Utara, dan menewaskan 10 tentara Mesir.
”Orang harus tahu bahwa kita semua siap mati agar Mesir tetap hidup,” katanya, dilansir situs berita Mesir, al-Ahram, Kamis (21/11/2013).
”Setiap orang yang menggunakan senjata terhadap militer dan polisi adalah teroris yang ingin menghancurkan orang-orangnya sendiri. Kami berada di sana untuk melawan ini dan dibunuh untuk tujuan ini,” tegas Jenderal Sisi.
Serangan bom mobil di Kota el-Arish, Sinai Utara, yakni wilayah yang berbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza , Palestina, dianggap sebagai salah satu serangan yang paling mematikan. Wilayah Sinai tak henti-hentinya dilanda kekerasan, sejak Presiden Mohamed Morsi digulingkan militer Mesir pada 3 Juli 2013.
Sementara itu, semalam seorang tentara Mesir dibunuh di pangkalan udara di Almaza, Kairo. Jenderal Sisis menyempatkan secara khusus untuk menghadiri pemakaman para tentara yang tewas.
”Kami tidak takut, karena kita tahu jika kita jatuh saat membela negara, kita akan menjadi martir, kita akan berdiri seperti martir di hadapan Tuhan,” ucap Sisi. ”Hanya Tuhan yang tahu rasa sakit dalam jiwa kita,” tutup pidato Sisi.
(mas)