Jelang perundingan nuklir Iran, Cameron telepon Rouhani
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron menelepon Presiden Iran, Hassan Rouhani, Selasa (20/11/2013) malam. Sikap Cameron menjadikan dia perdana menteri Inggris pertama yang menelepon pemimpin Iran, setelah lebih satu dekade. Demikian diungkap seorang Juru Bicara Downing Street dalam sebuah pernyataan.
"Sore ini, PM (Cameron) menjadi PM Inggris pertama yang menghubungi Presiden Irana, setelah lebih dari satu dekade. Hal itu terjadi jelang perundingan nuklir Iran di Jenewa," ungkap seorang Juru Bicara Downing Street dalam sebuah pernyataan.
Juru Bicara tersebut mengatakan, dalam pembicaraan tersebut keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan selangkah demi selangkah dan secara timbal balik, hal itu terjadi setelah kedua negara sepakat untuk saling bertukar diplomat non-residen demi memperbaiki hubungan yang terputus setelah serangan terhadap kedutaan besar Inggris di Teheran pada 2011.
Juru Bicara tersebut melanjutkan seputar perundingan nuklir Iran, keduanya sepakat bahwa perundingan maraton yang digelar antara Iran dengan P5+1(lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman) telah mencapai kemajuan signifikan. Dalam putaran baru perundingan nuklir Iran yang akan digelar besok, penting untuk mencapai sebuah kesempatan.
"Cameron menggaris bawahi perlunya bagi Iran untuk menangani keprihatinan masyarakat internasional mengenai program pengayaan nuklir Iran, termasuk kebutuhan untuk lebih bersikap transparan,"
"Soal masalah Suriah, keduanya sepakat untuk menciptakan solusi politik untuk mengakhiri pertumpahan darah di sana," lanjutnya.
Perdana Menteri Inggris terakhir yang melakukan pembicaraan langsung dengan pemimpin Iran sebelumnya adalah Tony Blair. Pembicaraan tersebut terjadi pada 2002 lalu, saat kursi Presiden Iran dijabat oleh Mohammad Khatami.
"Sore ini, PM (Cameron) menjadi PM Inggris pertama yang menghubungi Presiden Irana, setelah lebih dari satu dekade. Hal itu terjadi jelang perundingan nuklir Iran di Jenewa," ungkap seorang Juru Bicara Downing Street dalam sebuah pernyataan.
Juru Bicara tersebut mengatakan, dalam pembicaraan tersebut keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan selangkah demi selangkah dan secara timbal balik, hal itu terjadi setelah kedua negara sepakat untuk saling bertukar diplomat non-residen demi memperbaiki hubungan yang terputus setelah serangan terhadap kedutaan besar Inggris di Teheran pada 2011.
Juru Bicara tersebut melanjutkan seputar perundingan nuklir Iran, keduanya sepakat bahwa perundingan maraton yang digelar antara Iran dengan P5+1(lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman) telah mencapai kemajuan signifikan. Dalam putaran baru perundingan nuklir Iran yang akan digelar besok, penting untuk mencapai sebuah kesempatan.
"Cameron menggaris bawahi perlunya bagi Iran untuk menangani keprihatinan masyarakat internasional mengenai program pengayaan nuklir Iran, termasuk kebutuhan untuk lebih bersikap transparan,"
"Soal masalah Suriah, keduanya sepakat untuk menciptakan solusi politik untuk mengakhiri pertumpahan darah di sana," lanjutnya.
Perdana Menteri Inggris terakhir yang melakukan pembicaraan langsung dengan pemimpin Iran sebelumnya adalah Tony Blair. Pembicaraan tersebut terjadi pada 2002 lalu, saat kursi Presiden Iran dijabat oleh Mohammad Khatami.
(esn)