‪ Ledakan bom di hari pemilu Nepal lukai 3 anak

Selasa, 19 November 2013 - 17:48 WIB
‪ Ledakan bom...
‪ Ledakan bom di hari pemilu Nepal lukai 3 anak
A A A
Sindonews.com - Pemilihan umum di Nepal diwarnai ledakan bom. Sebuah bom yang ditanam di tengah pemukiman kelas menengah di Ibu Kota Kathmandu, Nepal, meledak, tiga jam setelah tempat pemilihan suara (TPS) dibuka, Selasa (19/11/2013) pagi waktu setempat.

"Saya sedang lewat, kemudian saya melihat tiga anak tergeletak di tanah sambil menangis minta tolong," ungkap Saroj Maharjan (28) saksi mata sekaligus pemilik hak suara kepada AFP.

"Wajah salah satu dari anak-anak tersebut berlumuran darah, dia kemudian pingsaan saat saya membawanya ke rumah sakit terdekat," imbuh Maharjan.

Polisi lokal setempat mengatakan, bom itu meledak setelah anak-anak berusia delapan tahun tersebut menduga bom tersebut sebagai mainan.

Sebelum pemilu diselenggarakan, sebuah faksi sempalan dari partai Maois telah bersumpah untuk mengganggu jalannya proes pemilu dan merusak tujuan pemilu untuk memilih majelis konstituante persatuan nasional yang harus menulis konstitusi baru Nepal. Dalam beberapa hari terakhir, mereka telah membakar kendaraan dan melemparkan bahan peledak saat lalu lintas perlengkapan pemilu didistribusikan.

Pemerintah Nepal juga telah memperketat pengamanan di seluruh negeri selama pemilu berlangsung dengan mengerahkan 50 ribu tentara dan 140 ribu aparat kepolisian untuk menjaga sejumlah TPS. Pemerintah juga melarang semua transportasi umum dan pribadi mendekati TPS dan mengharuskan semua pemilih hak suara berjalan menuju TPS.

Kendaraan yang diperbolehkan mendekati TPS hanyalah milik tim medis, media, organisasi diplomatik, LSM atau lembaga pemantau pemilu yang diizinkan.
Pengorganisasian persiapan pemilu Nepal sangat sulit di negara yang memiliki banyak gunung ini. Pemerintah mengerahkan helikopter, kuda dan porter untuk membawa kota suara menuju wilayah terpencil.

"Beberapa pemilih bahkan berjalan kaki selama lima jam untuk sampai di tempat pemilihan suara ini," ungkap Gitachari Acharya, seorang pejabat di TPS yang dekat dengan Gunung Everest.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0585 seconds (0.1#10.140)