Ledakan bom lukai 9 warga Afghanistan
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah bom yang ditanam di pinggir jalan di luar Ibu Kota Jalalabad, Provinsi Nangarhar, Afghanistan meledak dan menghantam sebuah van milik polisi, Sabtu (16/11/2013). Demikian diungkap kepolisian Afghanistan.
"Sembilan orang terluka setelah sebuah bom yang ditanam dipinggir jalan meledak sekitar pukul 11 siang. Korban adalah empat anggota polisi dan lima warga sipil yang tidak bersalah," ungkap Kepala kepolisi Provinsi Nangarhar, Fazal Ahmad Shirzad Xinhua.
Sementara itu, seorang dokter senior di rumah sakit Jalalabad menegaskan, bahwa 12 orang terluka telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
Shirzad kemudian menyalahkan musuh perdamaian Pemerintah Afghanistan, merujuk pada Taliban. Namun, kelompok militan Taliban telah meluncurkan serangan bom rakitan besar-besaran terhadap pasukan keamanan nasional Afghanistan dan lebih dari 87 ribu pasukan koalisi NATO (ISAF) yang masih berada di Afghanistan.
Seperti diketahui, sejak April lalu, pasukan keamanan Afghanistan meningkatkan operasi terhadap Taliban dan kelompok militan lainnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada kelompok militan atau pemberontak, termasuk Taliban yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Taliban, kelompok pemberontak yang telah melakukan pemberontakan selama lebih dari satu dekade, belum membuat komentar atas serangan ini.
"Sembilan orang terluka setelah sebuah bom yang ditanam dipinggir jalan meledak sekitar pukul 11 siang. Korban adalah empat anggota polisi dan lima warga sipil yang tidak bersalah," ungkap Kepala kepolisi Provinsi Nangarhar, Fazal Ahmad Shirzad Xinhua.
Sementara itu, seorang dokter senior di rumah sakit Jalalabad menegaskan, bahwa 12 orang terluka telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
Shirzad kemudian menyalahkan musuh perdamaian Pemerintah Afghanistan, merujuk pada Taliban. Namun, kelompok militan Taliban telah meluncurkan serangan bom rakitan besar-besaran terhadap pasukan keamanan nasional Afghanistan dan lebih dari 87 ribu pasukan koalisi NATO (ISAF) yang masih berada di Afghanistan.
Seperti diketahui, sejak April lalu, pasukan keamanan Afghanistan meningkatkan operasi terhadap Taliban dan kelompok militan lainnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada kelompok militan atau pemberontak, termasuk Taliban yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Taliban, kelompok pemberontak yang telah melakukan pemberontakan selama lebih dari satu dekade, belum membuat komentar atas serangan ini.
(esn)