Pria Taiwan dibunuh & istrinya diculik di Malaysia
A
A
A
Sindonews.com - Sekelompok orang bersenjata tak dikenal menembak mati seorang turis Taiwan dan menculik istrinya di daerah terpencil di Malaysia, pada Jumat (15/11/2013).
Menurut pejabat keamanan Malaysia, insiden itu terjadi Jumat siang, di Pulau Pom Pom, lokasi populer untuk diving di negara bagian timur Sabah, di pulau Kalimantan.
”Seorang pria Taiwan berusia 57 tahun ditembak mati, sementara istrinya berusia 56 tahun telah dibawa pergi. Dia diculik di tempat lain,” kata Mohammad Mentek, Kepala Polisi Komando Keamanan Timur Sabah.
Sebuah laporan polisi, seperti dikutip AFP, mengidentifikasi korban penembakan bernama Li Min – Hsu. Sedangkan istri korban yang diculik, bernama An- Wei Chang.
Mohammad mengatakan,belum diketahui siapa atau kelompok mana, yang melakukan serangan itu. Malaysia dan Taiwan diketahui, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Sebelumnya, lebih dari 200 militan bersenjata menduduki sebuah wilayah di pantai Sabah pada Februari 2013 lalu. Mereka adalah, pasukan dari Kesultanan Sulu yang mendukung Sultan Jamalulu Kiram III, seorang sultan asal Filipina yang hendak memerdekakan wilayah Sabah.
Kiram, yang meninggal bulan lalu pada usia 75, mengaku sebagai pewaris Kesultanan Sulu, yang memerintah atas Sabah dan pulau-pulau yang kini menjadi bagian dari Filipina sampai abad 18. Para pasukan loyalis Kiram sebagian besar telah ditumpas militer Malaysia di Sabah.
Menurut pejabat keamanan Malaysia, insiden itu terjadi Jumat siang, di Pulau Pom Pom, lokasi populer untuk diving di negara bagian timur Sabah, di pulau Kalimantan.
”Seorang pria Taiwan berusia 57 tahun ditembak mati, sementara istrinya berusia 56 tahun telah dibawa pergi. Dia diculik di tempat lain,” kata Mohammad Mentek, Kepala Polisi Komando Keamanan Timur Sabah.
Sebuah laporan polisi, seperti dikutip AFP, mengidentifikasi korban penembakan bernama Li Min – Hsu. Sedangkan istri korban yang diculik, bernama An- Wei Chang.
Mohammad mengatakan,belum diketahui siapa atau kelompok mana, yang melakukan serangan itu. Malaysia dan Taiwan diketahui, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Sebelumnya, lebih dari 200 militan bersenjata menduduki sebuah wilayah di pantai Sabah pada Februari 2013 lalu. Mereka adalah, pasukan dari Kesultanan Sulu yang mendukung Sultan Jamalulu Kiram III, seorang sultan asal Filipina yang hendak memerdekakan wilayah Sabah.
Kiram, yang meninggal bulan lalu pada usia 75, mengaku sebagai pewaris Kesultanan Sulu, yang memerintah atas Sabah dan pulau-pulau yang kini menjadi bagian dari Filipina sampai abad 18. Para pasukan loyalis Kiram sebagian besar telah ditumpas militer Malaysia di Sabah.
(mas)