Abaikan IAEA, Israel: Iran mampu bikin bom atom
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengabaikan laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang menyebut Iran telah memperlambat pengayaan uranium sejak dipimpin Presiden Hassan Rouhani.
Sebaliknya, Netanyahu bersikeras bahwa Iran memiliki kemampuan untuk membuat bom atom. Dengan demikian, kata dia, negosiasi nuklir Teheran tidak perlu dilanjutkan.
Sebelumnya, laporan triwulan IAEA mengatakan, bahwa Iran tidak mengembangkan fasilitas nuklirnya dalam tiga bulan terakhir. Menurut badan itu, hanya empat uranium baru yang diperkaya di reaktor Natanz dan tidak ada mesin tambahan.
”Saya tidak terkesan dengan laporan yang kita dengar bahwa Iran tidak mengembangkan fasilitas nuklirnya dan alasan yang mereka tidak perlu,” kata Netanyahu.
”Mereka punya fasilitas yang cukup, cukup bagi sentrifugal untuk mengembangkan dan melengkapi bahan fisil yang merupakan inti dari pembuatan bom atom,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/11/2013).
Tuduhan Netanyahu itu, berlawanan dengan laporan IAEA, yang menyatakan, Iran belum menginstal apapun untuk sentrifugal IR-2M , yang menurut para ahli bisa mempercepat produksi senjata nuklir dengan memperkaya uranium.
Laporan triwulan IAEA itu, juga diteliti pemerintah negara-negara Barat. Meski disebut Iran telah memperlambat penyataan uraniumnya, dalam laporan itu disebutkan, produksi uranium Iran telah meningkat sekitar lima persen sejak Agustus 2013.
Peningkatan produksi uranium itulah yang memicu Israel menetapkan “garis merah” yang bisa memicu agresi militer terhadap Iran.
Sebaliknya, Netanyahu bersikeras bahwa Iran memiliki kemampuan untuk membuat bom atom. Dengan demikian, kata dia, negosiasi nuklir Teheran tidak perlu dilanjutkan.
Sebelumnya, laporan triwulan IAEA mengatakan, bahwa Iran tidak mengembangkan fasilitas nuklirnya dalam tiga bulan terakhir. Menurut badan itu, hanya empat uranium baru yang diperkaya di reaktor Natanz dan tidak ada mesin tambahan.
”Saya tidak terkesan dengan laporan yang kita dengar bahwa Iran tidak mengembangkan fasilitas nuklirnya dan alasan yang mereka tidak perlu,” kata Netanyahu.
”Mereka punya fasilitas yang cukup, cukup bagi sentrifugal untuk mengembangkan dan melengkapi bahan fisil yang merupakan inti dari pembuatan bom atom,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/11/2013).
Tuduhan Netanyahu itu, berlawanan dengan laporan IAEA, yang menyatakan, Iran belum menginstal apapun untuk sentrifugal IR-2M , yang menurut para ahli bisa mempercepat produksi senjata nuklir dengan memperkaya uranium.
Laporan triwulan IAEA itu, juga diteliti pemerintah negara-negara Barat. Meski disebut Iran telah memperlambat penyataan uraniumnya, dalam laporan itu disebutkan, produksi uranium Iran telah meningkat sekitar lima persen sejak Agustus 2013.
Peningkatan produksi uranium itulah yang memicu Israel menetapkan “garis merah” yang bisa memicu agresi militer terhadap Iran.
(mas)