Tragedi topan Haiyan, Filipina berstatus darurat
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Filipina Benigno Aquino III, akhirnya menetapkan Filipina dalam status darurat, setelah topan Haiyan meluluh lantakkan kota Tacloban dan sekitarnya. Status darurat ditetapkan, karena banyak korban yang selamat mengalami kelaparan dan aksi penjarahan merajalela.
Sementara itu, sejumlah negara seperti dilansir Reuters, Selasa (12/11/2013), berjanji untuk segera melanyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Filipina. Di antaranya, Amerika Serikat, Uni Eropa, Asutralia, Selandia Baru dan Indonesia.
Korban tewas hingga kini diperkirakan mencapai puluhan ribu jiwa. Presiden Benigno, mengatakan, status darurat ditetapkan, agar jutaan orang yang berubah menjadi miskin akibat hantaman topan terkuat di dunia itu, bisa segera mendapatkan bantuan.”Bantuan akan sampai kepada Anda lebih cepat, dan lebih cepat,” ujar Benigno, dalam pidato di televisi.
”Harapan saya kepada Anda semua adalah; tenang, berdoa , bekerja sama, dan saling membantu satu sama lain, itu akan membantu kita bangkit dari bencana ini,” lanjut dia.
Daerah terparah yang dihantam topan dengan kecepatan 300 kilometer per jam adalah Kota Tacloban. Di mana, banyak bangunan nyaris rata dengan tanah. PBB menyatakan, sekitar 10.000 orang diperkirakan tewas. Itu pun hanya untuk wilayah di Tacloban saja.
Kepala Palang Merah Filipina, Richard Gordon , menggambarkan situasi di Tacloban dan sekitarnya, luluh lantak. ”Kita mulai menyalurkan barang-barang yang diperlukan, seperti makanan, air dan hal-hal lain yang mereka butuhkan,” katanya kepada BBC.
Sedangkan para korban yang selamat, sangat berharap bantuan segera tiba. Selain kelaparan, mereka tidak punya pakaian, karena rumah mereka hancur. ”Satu kemeja saja yang saya minta,” keluh salah seorang korban yang selamat.
Sementara itu, sejumlah negara seperti dilansir Reuters, Selasa (12/11/2013), berjanji untuk segera melanyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Filipina. Di antaranya, Amerika Serikat, Uni Eropa, Asutralia, Selandia Baru dan Indonesia.
Korban tewas hingga kini diperkirakan mencapai puluhan ribu jiwa. Presiden Benigno, mengatakan, status darurat ditetapkan, agar jutaan orang yang berubah menjadi miskin akibat hantaman topan terkuat di dunia itu, bisa segera mendapatkan bantuan.”Bantuan akan sampai kepada Anda lebih cepat, dan lebih cepat,” ujar Benigno, dalam pidato di televisi.
”Harapan saya kepada Anda semua adalah; tenang, berdoa , bekerja sama, dan saling membantu satu sama lain, itu akan membantu kita bangkit dari bencana ini,” lanjut dia.
Daerah terparah yang dihantam topan dengan kecepatan 300 kilometer per jam adalah Kota Tacloban. Di mana, banyak bangunan nyaris rata dengan tanah. PBB menyatakan, sekitar 10.000 orang diperkirakan tewas. Itu pun hanya untuk wilayah di Tacloban saja.
Kepala Palang Merah Filipina, Richard Gordon , menggambarkan situasi di Tacloban dan sekitarnya, luluh lantak. ”Kita mulai menyalurkan barang-barang yang diperlukan, seperti makanan, air dan hal-hal lain yang mereka butuhkan,” katanya kepada BBC.
Sedangkan para korban yang selamat, sangat berharap bantuan segera tiba. Selain kelaparan, mereka tidak punya pakaian, karena rumah mereka hancur. ”Satu kemeja saja yang saya minta,” keluh salah seorang korban yang selamat.
(mas)