Kondisi mirip tsunami, 120 mayat ditemukan di Filipina
A
A
A
Sindonews.com – Dampak terjangan topan Haiyan di Filipina, mirip dengan dampak tsunami. Ratusan mayat tergeletak di berbagai ruas jalan, bersama dengan berbagai kendaraan yang berserakan disapu topan terkuat di dunia itu.
Hingga Sabtu (9/11/2013), sudah 120 mayat ditemukan di berbagai ruas jalan dan infrastruktur. Sedangkan para pejabat sibuk mengirim kantong-kantong mayat untuk mengevakuasi ratusan korban di setiap ruas jalan, terutama di Kota Tacloban.
Seorang juru bicara militer Filipina mengatakan, para tentara berdatangan dan terus meminta kantong mayat. ”Jumlah total korban yang ditemukan di sepanjang jalan belum pasti. Kita harus mengirim 100 kantong mayat, di daerah (Tablocan),” kata Letnan Jim Aris Alagao, kepada kantor berita Filipina.
Para korban yang mengungsi di sekitar bandara, berharap pasukan militer segera membawa makanan, air bersih dan obat-obatan.
Alagao tidak menampik, jika kondisi kerusakan akibat topan Haiyan, mirip seperti dampak tsunami. Di mana, air menggenangi jalan setinggi pinggang orang dewasa. Ditambah, tumpukan kendaraan, tiang listrik dan pepohonan yang ambruk memenuhi berbagai ruas jalan.
Dalam sebuah rekaman video, tampak salah satu ruas jalan di Kota Tacloban seperti “ditelan” air bah saat topan Haiyan menerjang.
Data 120 mayat yang ditemukan sementara tersebut, merupakan akumulasi dari sekitar 100 mayat yang tergeletak di berbagai ruas jalan, dan 20 mayat yang ditemukan di sebuah gereja tak jauh dari Kota Tacloban.
Duta besar Inggris untuk Filipina, Asif Ahmad, mengumumkan pada hari ini, bahwa tim ahli kemanusiaan akan dikirim oleh Inggris. ”Untuk menilai kebutuhan dan kemudian memobilisasi para relawan,” katanya, seperti dikutip BBC.
Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Filipina, Guy Ledoux, sebelumnya mengatakan kepada media lokal bahwa Uni Eropa juga mengirimkan tim bantuan kemanusiaan. Pemerintah Filipina sendiri memprediksi ada 12 juta orang yang terancam oleh topan dahsyat itu.
Hingga Sabtu (9/11/2013), sudah 120 mayat ditemukan di berbagai ruas jalan dan infrastruktur. Sedangkan para pejabat sibuk mengirim kantong-kantong mayat untuk mengevakuasi ratusan korban di setiap ruas jalan, terutama di Kota Tacloban.
Seorang juru bicara militer Filipina mengatakan, para tentara berdatangan dan terus meminta kantong mayat. ”Jumlah total korban yang ditemukan di sepanjang jalan belum pasti. Kita harus mengirim 100 kantong mayat, di daerah (Tablocan),” kata Letnan Jim Aris Alagao, kepada kantor berita Filipina.
Para korban yang mengungsi di sekitar bandara, berharap pasukan militer segera membawa makanan, air bersih dan obat-obatan.
Alagao tidak menampik, jika kondisi kerusakan akibat topan Haiyan, mirip seperti dampak tsunami. Di mana, air menggenangi jalan setinggi pinggang orang dewasa. Ditambah, tumpukan kendaraan, tiang listrik dan pepohonan yang ambruk memenuhi berbagai ruas jalan.
Dalam sebuah rekaman video, tampak salah satu ruas jalan di Kota Tacloban seperti “ditelan” air bah saat topan Haiyan menerjang.
Data 120 mayat yang ditemukan sementara tersebut, merupakan akumulasi dari sekitar 100 mayat yang tergeletak di berbagai ruas jalan, dan 20 mayat yang ditemukan di sebuah gereja tak jauh dari Kota Tacloban.
Duta besar Inggris untuk Filipina, Asif Ahmad, mengumumkan pada hari ini, bahwa tim ahli kemanusiaan akan dikirim oleh Inggris. ”Untuk menilai kebutuhan dan kemudian memobilisasi para relawan,” katanya, seperti dikutip BBC.
Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Filipina, Guy Ledoux, sebelumnya mengatakan kepada media lokal bahwa Uni Eropa juga mengirimkan tim bantuan kemanusiaan. Pemerintah Filipina sendiri memprediksi ada 12 juta orang yang terancam oleh topan dahsyat itu.
(mas)