Pemberontak Suni klaim bunuh jaksa lokal Iran
Kamis, 07 November 2013 - 20:59 WIB

Pemberontak Suni klaim bunuh jaksa lokal Iran
A
A
A
Sindonews.com - Jaish-ul Adl, kelompok ekstremis Sunni mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan seorang Jaksa Penuntut Umum di wilayah tenggara Iran, Kamis (7/11/2013). Klaim tersebut datang sehari setelah Mousa Nouri, Jaksa di Kota Zabol, wilayah selatan Provinsi Sistan dan Balouchestan, tewas ditembak mati sekelompok orang, Rabu (6/11/2013) pagi.
Jaish-ul Adl yang dalam bahasa Arab artinya Tentara Kehakiman, dalam sebuah pernyataan mengatakan, penembakan itu merupakan balas dendam kelompok yang dibentuk tahun lalu ini atas vonis hukuman gantung yang dijatuhkan pada sekelompok pemuda, pekan lalu.
"Setelah menggantung seorang pemuda berusia 16 pemuda yang tidak bersalah, para pejuang memutuskan untuk membalas dendam dan membunuh seorang pejabat pengadilan," sebut isi pernyataan yang dimuat di situs web grup,jaishuladl.blogspot.fr.
Provinsi Sistan dan Balouchestan di Iran merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya adalah pengikut Sunni, kelompok minoritas di Iran. Sejumlah kerusuhan baru-baru ini pecah di wilayah ini dalam beberapa pekan terakhir. Pada 25 Oktober lalu, sebanyak 14 tentara Iran tewas setelah disergap kelompok ini.
Menanggapi serangan tersebut, Pemerintah Iran yang didominasi oleh pengikut Syiah mengeksekusi 16 pemberontak Sunni, delapan diantara mereka adalah gerilayawan Sunni dan delapan diantara mereka adalah pengedar narkoba.
Jaish-ul Adl yang dalam bahasa Arab artinya Tentara Kehakiman, dalam sebuah pernyataan mengatakan, penembakan itu merupakan balas dendam kelompok yang dibentuk tahun lalu ini atas vonis hukuman gantung yang dijatuhkan pada sekelompok pemuda, pekan lalu.
"Setelah menggantung seorang pemuda berusia 16 pemuda yang tidak bersalah, para pejuang memutuskan untuk membalas dendam dan membunuh seorang pejabat pengadilan," sebut isi pernyataan yang dimuat di situs web grup,jaishuladl.blogspot.fr.
Provinsi Sistan dan Balouchestan di Iran merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya adalah pengikut Sunni, kelompok minoritas di Iran. Sejumlah kerusuhan baru-baru ini pecah di wilayah ini dalam beberapa pekan terakhir. Pada 25 Oktober lalu, sebanyak 14 tentara Iran tewas setelah disergap kelompok ini.
Menanggapi serangan tersebut, Pemerintah Iran yang didominasi oleh pengikut Syiah mengeksekusi 16 pemberontak Sunni, delapan diantara mereka adalah gerilayawan Sunni dan delapan diantara mereka adalah pengedar narkoba.
(esn)