Teroris bunuh jaksa lokal Iran
A
A
A
Sindonews.com - Sekelompok penyerang yang tak dikenal membunuh Mousa Nouri, seorang jaksa di Kota Zabol, wilayah selatan Provinsi Sistan dan Balouchestan Iran, Rabu (6/11/2013) pagi.
"Sekitar pukul 7.30 pagi. Mousa Nouri dan supirnya tewas, setelah ditembak oleh sekelompok pria bersenjata yang tidak dikenal. Saat kejadian, Nouri dalam perjalanan menuju tempat kerjanya," ungkap Ibrahim Hamidi, Kepala Departemen Kehakiman Provinsi Sistan dan Balouchestan.
Hamidi menegaskan, pelaku menembak Nouri dengan mengunakan senapan Kalashnikov. "Kendaraan Nouri dicegat di depan Rumah Sakit Amir Al-Momenin di Kota Zabol," imbuhnya.
Pembunuhan tersebut terjadi tiga hari setelah pasukan penjaga perbatasan Iran menangkap seorang anggota kunci kelompok teroris internasional, al-Qaeda di Provinsi Sistan dan Balouchestan. Komandan Penjaga Perbatasan Provinsi Sistan dan Balouchestan, Hassan Asadollahi selama introgasi pejaga perbatasan menyadari identitas bahwa orang yang ditangkap tersebut memiliki niat jahat dan teroris tersebut berniat melakukan tindakan sabotase di Iran.
"Teroris tersebut telah menjadi anggota al-Qaeda selama enam tahun dan telah membantu Amerika Seikat dalam program pengiriman drone, mentrasfer senjata dan amunisi oleh drone. Selain itu, teroris itu juga mengaku bahwa dia telah membuat lima bom rakitan setiap hari dalam dua metode yang berbeda, selama dua tahun," ungkap Asadollahhi.
Asadollahi menegaskan, bahwa penjaga perbatasan Iran lebih memperketat keamanan di seluruh perbatasan negara dan memblokir pintu masuk dariteroris dan perampok dari luar negeri secara efektif.
"Sekitar pukul 7.30 pagi. Mousa Nouri dan supirnya tewas, setelah ditembak oleh sekelompok pria bersenjata yang tidak dikenal. Saat kejadian, Nouri dalam perjalanan menuju tempat kerjanya," ungkap Ibrahim Hamidi, Kepala Departemen Kehakiman Provinsi Sistan dan Balouchestan.
Hamidi menegaskan, pelaku menembak Nouri dengan mengunakan senapan Kalashnikov. "Kendaraan Nouri dicegat di depan Rumah Sakit Amir Al-Momenin di Kota Zabol," imbuhnya.
Pembunuhan tersebut terjadi tiga hari setelah pasukan penjaga perbatasan Iran menangkap seorang anggota kunci kelompok teroris internasional, al-Qaeda di Provinsi Sistan dan Balouchestan. Komandan Penjaga Perbatasan Provinsi Sistan dan Balouchestan, Hassan Asadollahi selama introgasi pejaga perbatasan menyadari identitas bahwa orang yang ditangkap tersebut memiliki niat jahat dan teroris tersebut berniat melakukan tindakan sabotase di Iran.
"Teroris tersebut telah menjadi anggota al-Qaeda selama enam tahun dan telah membantu Amerika Seikat dalam program pengiriman drone, mentrasfer senjata dan amunisi oleh drone. Selain itu, teroris itu juga mengaku bahwa dia telah membuat lima bom rakitan setiap hari dalam dua metode yang berbeda, selama dua tahun," ungkap Asadollahhi.
Asadollahi menegaskan, bahwa penjaga perbatasan Iran lebih memperketat keamanan di seluruh perbatasan negara dan memblokir pintu masuk dariteroris dan perampok dari luar negeri secara efektif.
(esn)